Hanura: BLSM sebagai kompensasi BBM naik cuma jadi alat politik
Merdeka.com - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Tidak hanya masyarakat, partai politik yang ada di parlemen pun menolak rencana kenaikan tersebut.
"BBM jangan naik," kata Sekjen Hanura Saleh Husin saat dihubungi wartawan, Jumat (24/5).
Husein menjelaskan, meskipun pemerintah nantinya jadi menaikkan harga BBM maka usulan memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) juga ditolak Fraksi Hanura di DPR. Namun dirinya mengaku akan tetap mempelajarinya.
"Pemerintah baru menyampaikan usulan tersebut jadi sementara kami masih mempelajari usulan pemerintah tersebut dan insya Allah minggu depan kami akan resmi bersikap setelah mendapat arahan dari pak Wiranto," ujarnya.
Hanura menilai BLSM hanya sebuah alat politik pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Hal itu bukan merupakan solusi yang tepat untuk rakyat.
"Kami melihat dana kompesasi yang diinginkan pemerintah lebih cenderung untuk kepentingan politik daripada kepentingan ekonominya yaitu mensejahterakan masyarakat," imbuhnya.
Hal ini lanjutnya, terlihat dari langkah-langkah yang diambil yang mana dilakukan menjelang pemilu, dimana rakyat dibuat susah dulu melalui penaikan harga BBM lalu seolah olah datang dewa penolong memberikan bala bantuan.
"Ini pernah dilakukan pada periode lalu. Jadi memang program ini syarat dengan muatan politik untuk kepentingan kelompok tertentu menjelang pemilu," tutupnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya