Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

GP Ansor miris jelang pilpres gaduh, tak ada narasi besar dari para capres

GP Ansor miris jelang pilpres gaduh, tak ada narasi besar dari para capres GP Ansor gelar Apel 1000 Pemuda Indonesia. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor baru saja menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 3-5 Agustus lalu. Dalam rakornas yang dihadiri seluruh pimpinan wilayah GP Ansor dan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser seluruh Indonesia tersebut mengemuka beberapa hal terkait dengan situasi terkini, terutama dinamika di tahun politik.

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, selain sebagai ajang koordinasi antara pimpinan wilayah GP Ansor dan Banser se-Indonesia, rakornas juga membahas dinamika politik belakangan ini, terutama terkait pilkada serentak yang baru saja dilangsungkan, serta pileg dan pilpres 2019 mendatang.

Menurut Yaqut, meski ada beberapa catatan dalam penyelenggaraan pilkada di beberapa tempat, namun sejauh ini pelaksanaan pilkada telah berlangsung baik dan lancar. Tidak ada gangguan berarti dalam pelaksanaannya. Ini membuktikan kedewasaan politik masyarakat. Diharapkan hal sama juga berlangsung dalam pelaksanaan pemilihan legislatif yang berlangsung bersamaan dengan pilpres 2019.

Yaqut menjelaskan, Rakornas GP Ansor justru menyoroti khusus dinamika yang terjadi dalam kontestasi pemilihan presiden yang menyedot perhatian sangat besar masyarakat, terutama terkait dengan calon presiden.

Yaqut mengatakan, mayoritas peserta rakornas berpendapat, kontestasi pilpres saat ini hanya memperlihatkan kegaduhan ketimbang melahirkan narasi besar bagaimana mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi yang terjadi belakangan ini.

"Pilpres ini kegaduhannya luar biasa. Ada yang ribut mengusung Ganti Presiden 2019, di lain pihak ramai juga Jokowi 2 Periode. Tidak substantif. Tidak ada narasi besar yang dibangun dari para calon presiden, calon pemimpin nasional untuk 2019. Saya melihatnya miris," tandas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, didampingi Wakil Ketum Ansor M. Haerul Amri, Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, dan Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, Senin (6/8).

Bahkan, lanjut Gus Yaqut, peserta rakornas menilai, sosok capres atau pemimpin nasional ke depan mesti memiliki karakter yang kuat dalam mengatasi persoalan bangsa yang multidimensi.

"Persoalan bangsa saat ini sangat besar. Kita dihadapkan pada kasus korupsi yang masif, radikalisme dan terorisme, ancaman terhadap kebhinekaan, ekonomi, kemiskinan, tenaga kerja, dll. Sebab itu, calon presiden/calon wakil presiden atau pemimpin nasional bangsa ini mendatang harus mampu menjawab semua tantangan tersebut," ujarnya.

Selain itu, kata Gus Yaqut, calon presiden mendatang sudah semestinya pemimpin yang mampu melahirkan gagasan besar, terutama terkait nasionalisme, bagaimana merekatkan etnisitas dan agama. Termasuk di dalamnya soal ekonomi dan penegakan hukum.

Gus Yaqut mengatakan, GP Ansor menilai tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sampai sekarang masih belum mendekati cita-cita para founding fathers, terutama dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

"Pemimpin nasional harus dapat memetakan masalah berikut solusinya atau mengeksekusi kebijakan tanpa keraguan demi kemaslahatan rakyat, bangsa dan negara," tegas Gus Yaqut.

GP Ansor dalam waktu dekat akan kembali menggelar rakornas setelah para ketua pimpinan wilayah dan Satkorwil se-Indonesia menyerap apa keinginan rakyat sebenarnya atas kepemimpinan nasional.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies

Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Ini Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran

Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Terungkap! Ditanya Cara Menang Lawan Paslon Didukung Presiden, ini Jurus Anies
VIDEO: Terungkap! Ditanya Cara Menang Lawan Paslon Didukung Presiden, ini Jurus Anies

Anies mengajak pendukungnya untuk menjaga setiap TPS saat pemilu nanti.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular
Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular

Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres
Guru Besar-Dosen ITB Minta Pemerintah Netral dan Beri Perlakuan Sama Bagi Setiap Kontestan Pilpres

Guru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara

Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.

Baca Selengkapnya
Pastikan Bukan 'Ban Serep', Ganjar Ungkap Tugas Mahfud Jika Jadi Wapres
Pastikan Bukan 'Ban Serep', Ganjar Ungkap Tugas Mahfud Jika Jadi Wapres

Ganjar dan Mahfud sejak awal sudah membahas skala prioritas dari tugas dan tanggung jawab sesuai kewenangan masing-masing sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur
Ini Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur

Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat

Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.

Baca Selengkapnya