Golkar bantah pendukungnya malah dukung Anies-Sandiaga
Merdeka.com - Charta Politika merilis hasil survei soal suara dukungan partai pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Misal, 47,6 persen pendukung Partai Golkar ternyata lebih memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra dan PKS.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi mengaku tidak khawatir dengan hasil survei tersebut. Fayakhun membantah jika pendukung Golkar membelot mendukung pasangan lain. Pernyataan itu bisa dibuktikan melalui survei internal Partai Golkar.
"Saya punya survei sendiri. Itu untuk konsumsi internal. Saya enggak publikasikan. Boleh-boleh saja," kata Fayakhun di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11).
Dia menegaskan pendukung Golkar masih solid mendukung Ahok-Djarot. Fayakahun mempersilakan pesaing jagonya itu membuat survei atau membuat opini yang dapat menurunkan elektabilitas Ahok-Djarot.
"Yakin seyakin-yakinnya. Karena kita punya data kok. Silakan, ini masih panjang, tiga bulan. Mereka bikin opini, silakan, namanya juga usaha," tegasnya.
Ditambahkannya, mesin partai di DKI Jakarta masih bergerak memenangkan jagoannya itu. Upaya konsolidasi dan pelatihan kader serta pendukung di Jakarta juga terus dilakukan.
"Kami masih punya keyakinan. Golkar DKI terus konsolidasi. Karena kita punya tugas melatih 30 ribu kader di 30 ribu RT, dan itu nonstop. Jadi kami lebih senang merevitalisasi mesin. Kita enggak mau terlibat isu-isu di luar," pungkasnya.
Hasil survei Charta Politika menunjukkan pendukung partai politik tidak sejalan dengan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung parpol tersebut. Salah satu contohnya pendukung Partai Golkar justru lebih banyak memilih pasangan Anies-Sandi, padahal Golkar merupakan partai politik pengusung Ahok- Djarot.
"Ada 47,6 persen pemilih yang mendukung Partai Golkar, tapi mereka memilih pasangan Anies-Sandi," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (29/11).
Persentase konstituen partai politik dalam mengusung pasangan Anies-Sandi sebagai berikut, PKS 55,0 persen, Gerindra 50,0 persen, Golkar 47,6 persen.
Sama halnya dengan pasangan Ahok-Djarot, persentase pendukung partai politik yang mengusung pasangan ini tidak cukup besar, PDIP 63,0 persen, NasDem 54,5 persen, Hanura 40,0 persen, dan Golkar 26,2 persen.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum
Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok Sebut Jokowi Tidak Bisa Kerja, Sandiaga: Kita Jangan Saling Menjatuhkan
"Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik," kata Sandi
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaDito Ariotedjo Nilai Jokowi Bakal Fokus Multi Partai daripada Jadi Ketum Golkar
Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnya