Gibran Menjawab: Soal Dinasti Politik, Sanksi dan Nasibnya di PDIP
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masih enggan bicara banyak perihal situasi politik saat ini.
Sesaat dirinya yang resmi diusung Partai Golkar sebagai Cawapres mendampingi Capres Prabowo Subianto.
Nampak, terlihat ketika Gibran yang dicecar sejumlah pertanyaan oleh awak media.
Salah satunya perihal sanksi yang mungkin diberikan PDI Perjuangan (PDIP), apabila dia menerima menjadi Cawapres Prabowo.
"Siap yah (bila dijatuhi sanksi PDIP). Makasih yah. Besok lagi, besok lagi,"
kata Gibran saat hadiri acara deklarasi 'Indonesia Memanggil Gibran' di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10) malam.
Tanggapan lain yang dijawab Gibran, yakni soal penilaian sejumlah pihak terkait dinasti politik. Sebagaimana kritik dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menolak putra sulung Presiden Jokowi maju sebagai cawapres.
"Biar warga yang menilai yah, makasih yah, makasih," jawab Gibran saat ditanya soal dinasti politik.
Terakhir pertanyaan yang dijawab Gibran yakni, soal nasibnya sebagai kader PDIP. Ia hanya menyampaikan kalau hal tersebut telah disampaikan kepada Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
"Tadi kan saya sudah jawab, saya sudah ketemu Mbak Puan yah. Udah yah besok lagi yah, besok lagi," sebutnya.
berita untuk kamu.
Pertemuan itu diketahui, berlangsung menjelang diumumkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
merdeka.com
Sebelumnya diketahui nama Gibran saat ini santer menjadi Cawapres yang bakal diusung mendampingi Capres Prabowo Subianto. Salah satunya dukungan yang datang dari partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Seperti, Partai Golkar, Gelora, Garuda, Prima yang telag secara resmi mendukung Gibran sebagai Bakal Calon Wakil Presiden dan berpasangan dengan Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto.
Sementara untuk PAN, PBB, Partai Demokrat hanya baru memberikan kode-kode dukungan kepada Gibran. Meskipun dalam hasil penentuan Cawapres yang akan diusung akan ditentukan oleh Prabowo selaku capres.
merdeka.com
- Bachtiarudin Alam
- Dedi Rahmadi
Sebelum terjun ke politik, Gibran lebih dikenal sebagai pebisnis.
Baca SelengkapnyaGibran akan memutuskan langkah politik yang terbaik bagi dirinya.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, bahwa Gibran sudah pamit dan sudah tidak boleh beranggota politik ganda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan pemanggilan tersebut terkait perkembangan politik terkini yang terjadi di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut Capres Ganjar dan pasangannya akan mendaftarkan diri ke KPU pada 19 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaWalikota Solo, Gibran Rakabuming Raka tak lagi jadi kader PDIP. Sebab, dia memilih maju bersama Prabowo Subianto sebagai Cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaKeduanya tampak akrab dan terlihat sering ngobrol berdua dengan serius.
Baca Selengkapnya