Gerindra Usulkan Pemerintah Ubah Skema Bantuan Jadi Uang Tunai
Merdeka.com - Pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi Covid-19, mengucurkan bantuan sosial. Ada yang berbentuk sembako, dana juga uang tunai atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Terkait hal ini, Gerindra mengusulkan ke pemerintah agar mengubah skema bantuan kepada masyarakat terkait dampak virus Corona atau Covid-19. Adapun usulan tersebut adalah untuk memberikan bantuan seluruhnya berbentuk BLT atau uang tunai.
"Fraksi Gerinda mengusulkan sembako digantikan dengan uang tunai," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam keterangannya, Senin (18/5).
Dia mengungkapkan, dengan mengubah skema itu, tentu memiliki banyak pengaruh di masyarakat. Bantuan tersebut pun diyakininya akan dibelanjakan untuk kepentingan makanan atau pun kebutuhan lainnya.
"Jika mereka bisa menghemat jumlah uang tunai yang diterima tentu saja kebutuhan kebutuhan yang lain sebagian bisa tertutup. Yang kedua uang tunai itu bisa langsung diterima secara langsung oleh nama keluarga yang bersangkutan," ungkapnya.
Muzani menegaskan, dengan bantuan uang tunai, juga bisa berpengaruh pada perekonomian. Karena masyarakat memiliki daya beli.
"Uang tersebut pasti akan dibelanjakan di mana dia bertempat tinggal, sehingga roda perputaran ekonomi bisa meningkatkan, daya beli juga bisa meningkat," jelasnya.
Karenanya, dia menekankan, agar pemerintah mempertimbangkan usulan skema bantuan diubah menjadi bantuan tunai.
"Saya percaya pemerintah bisa melakukan itu, termasuk perbaikan data penerima bantuan uang tunai. Semoga pemerintah bisa mengelaborasi pandangan ini," pungkas Muzani.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga menjelaskan berbagai bantuan sosial yang diberikan pemerintah adalah program yang dijalankan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaDia memastikan, seluruh penduduk Indonesia yang terdata sebagai penerima bantuan akan menerima beras dan uang hingga Juni 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaAti mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca Selengkapnya