Gerindra Tegur Ketua DPC Partai yang Minta Anies Baswedan Mundur
Merdeka.com - Ketua DPC Partai Gerindra Ali Lubis mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penanganan Covid-19. Ali Lubis bahkan meminta Anies untuk mundur.
"Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur. Simple kan," tulis Ali Lubis melalui akun Twitternya, dikutip Senin (25/1).
Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengakui pernyataan Ali Lubis terlalu keras. DPP Gerindra telah menegurnya.
"Secara bahasa kritikan Pak Ali terlalu keras, sebagai Ketua Mahkamah Partai saya sudah tegur dan ingatkan," kata Habiburokhman melalui pesan singkat, Senin (25/1)
Hanya saja, Habiburokhman menilai, substansi kritikan Ali Lubis tetap harus didengar. Ia menilai, pernyataan tersebut keluar lantaran Ali Lubis gundah melihat penyebaran di Jakarta Timur mengkhawatirkan.
Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari Jabatan Gubernur..simple kan@aniesbaswedan@DKIJakartahttps://t.co/l9Ow9X9WnW
— Ali Lubis (@AliLubisACTA) January 22, 2021Habiburokhman menuturkan, kritikan itu adalah obat agar Anies bisa bekerja lebih baik. Dia pun percaya Anies mau mendengar kritikan tersebut.
"Kritik memang tidak enak di telinga, tapi itu adalah obat agar yang dikritik bisa bekerja lebih baik," kata dia.
"Pak Anies sahabat saya sejak lama, saya paham beliau seorang demokratis yang senang mendengar kritikan," pungkas anggota Komisi III DPR RI ini.
Pemuda Muhammadiyah Desak Ali Lubis Dipecat
Sementara itu, Pemuda Muhammadiyah mengecam pernyataan Ali Lubis tersebut. Menurut Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Ristan Alfino, Ali Lubis gagal memahami relasi politik yang beretika dan beradab.
"Saudara Ali Lubis gagal memahami politik relasi yang beretika dan beradab, dikarenakan Gerindra adalah partai pengusung utama Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pemilukada DKI Jakarta 2017 silam," katanya dalam siaran pers, Minggu (24/1).
Seharusnya, menurut Ristan, DPC Gerindra Jakarta Timur menggunakan kedekatan dan komunikasi dengan Anies. Seharusnya kritik disampaikan secara langsung.
Belum lagi, Wagub DKI Jakarta merupakan Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Riza Patria. Ali Lubis dinilai sedang memainkan peran ambigu sebagai Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur.
Menurut Ristan publik akan bertanya apakah internal Gerindra tengah menyerang Anies secara personal karena mendekati tahun politik Pilkada 2022.
Sebab itu, agar tidak terjadi kegaduhan Pemuda Muhammadiyah mendesak Gerindra DKI Jakarta memecat Ali Lubis.
"Oleh karena itu, kami Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta meminta kepada ketua DPD Gerindra DKI Jakarta untuk Memecat saudara Ali Lubis dari jabatannya," kata Ristan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, mengatakan fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaBahkan diberikan imbalan untuk mempengaruhi arah pilihan politik.
Baca Selengkapnya