Gaya Menyerang Jokowi Jawab Fitnah dan Hoaks Masukan dari Relawan Pendukung
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi menyindir balik tudingan dan fitnah dari lawan politiknya. Sejumlah pihak menilai Jokowi mulai berkampanye lebih menyerang atau ofensif 2,5 bulan jelang pencoblosan.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Arsul Sani mengaku tak setuju dengan opini yang menyebut Jokowi memakai strategi menyerang dalam kampanye. Namun, dia menyebut sikap Jokowi yang tak lagi diam itu dengan semua tuduhan dan fitnah merupakan masukan dari relawan pendukung.
"Masukan dari banyak pihak. Semisal relawan pendukung," kata Arsul saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/2).
Menurutnya, Jokowi juga tidak kehabisan kesabaran karena merespons segala kritik, tudingan dan hoaks yang diarahkan kepadanya. Jokowi, kata Arsul hanya ingin meluruskan tudingan-tudingan dari lawan politik secara langsung tanpa diwakili tim kampanye atau pihak lain.
"Yang pas adalah bahwa sekarang Pak Jokowi menjawab semua tuduhan, kritik dan hoaks yang dilemparkan secara lebih luas," tegasnya.
Ditanya apakah Jokowi mempertahankan gaya kampanye demikian hingga tahap pencoblosan, Sekjen PPP ini menuturkan jagoannya itu akan melakukannya sesuai kondisi.
"Tergantung situasinya," tandas Arsul.
Sebelumnya, Jokowi berulang kali menyindir soal serangan-serangan yang dilancarkan lawan politiknya. Itu disampaikan Jokowi saat bertemu dengan para relawannya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dia memberikan contoh beberapa isu hoaks yang merajalela jelang Pilpres, mulai dari 7 kontainer sudah dicoblos, hingga selang darah dipakai 40 kali di rumah sakit. "Saya berikan contoh, katanya ada 7 kontainer yang sudah dicoblos. 7 Kontainer itu kalau saya hitung 80 juta kertasnya (surat suara). Begitu dijawab diam," kata Jokowi.
"Besoknya keluar lagi selang darah dipakai sampai 40 kali. Dijawab lagi dari RSCM, diam," lanjut Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga mengungkit terkait kasus hoaks yang menjerat Ratna Sarumpaet. Dia mengatakan yang tidak benar adalah yang memberikan informasi bahwa Ratna babak belur lantaran dipukuli dan dianiaya. "Itu enggak benar. Itu maunya apa sih? Maunya sebetulnya apa? Nuduh kita kriminalisasi, itu saja sebetulnya arahnya," kata Jokowi.
Jokowi pun yakin masyarakat kini bisa cerdas. Dan tidak bisa termakan isu hoaks. "Tapi masyarakat sekarang ini cerdas dan masyarakat pintar-pintar. Dipikir masyarakat masih bodoh-bodoh," tegas Jokowi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'
Baca Selengkapnya