Galaunya Demokrat takut dipecah belah Jokowi bak Golkar
Merdeka.com - Rapat konsultasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pimpinan DPR dan fraksi yang duduk di parlemen, Senin (6/4) lalu, meninggalkan sebuah cerita menarik. Pasalnya, dalam rapat tersebut Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memberi pesan khusus buat Jokowi.
Putra bungsu SBY itu meminta Jokowi tak memecah belah partainya. Ibas membahasakan agar Demokrat tak di-Golkar-kan oleh Jokowi.
Meski pernyataan tersebut dilontarkan dengan nada canda, terlihat para elite di partai berlambang bintang Mercy itu memiliki kekhawatiran akan bernasib sama seperti Golkar dan PPP yang kini mengalami dualisme kepemimpinan.
Kekhawatiran itu dinilai sejumlah pihak wajar adanya. Pasalnya Demokrat menurut rencana akan menggelar kongres pada Mei mendatang.
Kabarnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bakal didaulat kembali menjadi ketua umum partai yang identik dengan warna biru itu. Berikut kekhawatiran Demokrat bakal di-Golkar-kan oleh Jokowi seperti dirangkum merdeka.com.
Ibas minta Jokowi tak intervensi Demokrat
Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) membeberkan apa yang disampaikannya ke Presiden Joko Widodo saat rapat konsultasi dengan DPR. Ibas berharap partainya yang akan menjalani Kongres ini tidak mendapatkan intervensi dari pemerintah seperti yang dialami oleh Partai Golkar dan PPP."Aspirasi pribadi di depan forum tadi ke pak presiden, kami berharap partai Demokrat tidak 'di-golkarkan'. Kami berharap penuh kepada pemerintah agar politik dan hukum dijaga begitu pun jaga kedaulatan politik," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/4).Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR ini menyebut Jokowi telah berjanji tidak akan melakukan apa yang ia takutkan tersebut. Dia pun berharap Jokowi mau datang ke gelaran Kongres Demokrat."Kami ini penyeimbang tidak miliki permasalahan jarak yang jauh terhadap partai dan tokoh partai manapun, kami akan senang bila pemerintah dalam hal ini presiden untuk hadir. Kami sambut baik jika berkenan kami akan berikan undangan," imbuhnya.
Pernyataan Ibas ke Jokowi bentuk peringatan
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Benny K Harman menjelaskan, pernyataan Ibas ke Jokowi adalah sebuah bentuk kecemasan. Ibas tak ingin Demokrat mengalami dualisme seperti yang dialami Golkar."Itu hanya kecemasan saja. Sebuah peringatan saja. Itu hal yang wajar. Namanya juga siapkan payung sebelum hujan," kata Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4).Meski demikian, Benny mengaku tak ada pihak yang mengancam partainya sehingga dapat menimbulkan perpecahan. Baginya, hal tersebut sebagai peringatan dini, bagi pihak-pihak tertentu yang tidak ingin melihat partai bersatu."Tidak ada. Bagi siapa saja ini. Indikasi ancaman, saya rasa tidak ada," ucapnya.
SBY harus jadi ketum agar Demokrat tak di-Golkar-kan
Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyatakan solusi agar Demokrat tak di-Golkar-kan adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus kembali memimpin Demokrat."Tidak ada alasan, mau tidak mau, beliau (SBY) harus jadi ketua sampai 2019. Ini untuk menangkal adanya gerakan di-'Golkarkannya' partai Demokrat," ujar Mudarta, Selasa (7/4) di Kuta Bali.Mudarta juga membenarkan bahwa isu akan adanya gerakan dipecahbelahnya Demokrat, sudah lama terjadi. "Kabar soal itu sudah lama terdengar. Namun, dengan kearifan kepemimpinan dari SBY, Demokrat masih tetap solid," akunya.Dirinya berharap agar SBY siap untuk memimpin kembali Demokrat. Bukan sebagai dewan penasihat tetapi memimpin Demokrat sebagai Ketua Umum."Ini penting, semua kader di Bali dan DPD daerah lainnya sepakat hanya SBY yang bisa menyelamatkan Demokrat," ucap Mudarta.
Jokowi ngaku tak kepikiran Golkar-kan Demokrat
Menteri Sekretaris Negara Pratikno membenarkan dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan pimpinan DPR, Fraksi Demokrat menyinggung soal dinamika politik yang ada. Termasuk kekhawatiran partai besutan SBY itu akan di-'Golkar'-kan oleh Jokowi."Presiden juga menjawab 'terbayang aja gak ada, di otak saya, itu. Itu kan sesuai dengan prosedur yang berlaku'," ujar Pratikno menirukan Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/4).Menurut Pratikno, Presiden bahkan mendorong semua internal partai untuk dapat menangani manajemen konfliknya masing-masing."Intinya presiden mendorong agar internal partai itu mampu untuk mengelola institusinya, mengelola manajemen konfliknya secara baik," ujarnya.Penyampaian dari Fraksi Demokrat itu, kata Pratikno, dalam suasana yang santai. "Ya kelakar lah ada waktu itu, jadi tepuk tangan, guyon itu," ujarnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaGanjar tak mempermasalahkan sikap politik Maruarar yang berubah.
Baca SelengkapnyaLazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca Selengkapnya