Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah

Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Kisah Petruk: Ngomong Salah, Pakai Baju Salah Gaya jokowi saat memperbaiki stand mic sebelum pidato. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Presiden Joko Widodo atau Jokowi lewat kisah pewayangan Petruk Dadi Ratu. Fadli bercerita tentang tokoh petruk yang tak pantas menjadi raja.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon saat diskusi 'Jelang Pilpres Jokowi Blunder & Panik?' di kantor Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto No 93, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

"Saya ingin memulai dengan cerita Petruk Dadi Ratu, singkat itu dia menyaru jadi prabu kantong bolong, kemudian dia jadi raja, dia dapat wahyu keprabon, tapi ketika wahyu keprabonnya lepas dia kembali jadi petruk yang sesungguhnya," kata Fadli.

Fadli melanjutkan, saat Petruk kembali menjadi wujud semula, apa yang dilakukannya pasti salah.

"Ngomong salah, pakai baju salah, naik motor salah, marah pun salah, mau mengulang-mengulang kata bocor saja mikroponenya yang menendang mulut dia. Semuanya salah," ucapnya.

Artinya, kisah tersebut merupakan cerminan soal ketidakmampuan menjadi pemimpin lantaran sosok aslinya tidak cakap.

"Ketika dia dapat wahyu itu dia keliatan karena dia rebelion dia diangkat jadi raja sementara saja, tapi begitu wahyu itu hilang maka dia kembali, ya memang masalahnya kapasitas dan kapabilitas," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Fadli Zon juga menyoroti pencitraan yang dilakukan Jokowi saat berkumpul keluarga di Istana Bogor dengan membawa banyak media. Sehingga foto-foto pencitraan tersebut viral.

"Gimik-gimik pencitraan menurut saya menghina intelektualitas kita, bahkan Mbok ya sutradaranya lebih bagus dalam rancang pencitraan, misalnya mau berikan pencitraan sebagai keluarga harmonis di kebun raya bogor, tapi wartawannya terlalu banyak harusnya kan wartawannya 2 atau 3 nanti di share ini sampe 100 orang," kata Fadli.

Menurutnya, Jokowi tidak lihai saat melakukan pencitraan. Dia membandingkan cara Jokowi dengan teknik operasi foto di Pilpres Amerika Serikat guna memberikan dampak tertentu.

Namun, kata Fadli, pencitraan yang dibangun Jokowi gagal sehingga menimbulkan pencitraan brutal lantaran tak mengerti tentang teori operasi foto tersebut.

"Harusnya gak boleh bocor kalau dalam teori photo operation di Pilpres Amerika itu memang ada teorinya, namanya photo ops," terang Fadli.

"Memang dia sengaja berikan pencitraan untuk dapatkan impact tertentu bahwa kita ini memang keluarga harmonis. Dibikin rapih, ini dibikin pencitraan brutal karena tidak mengerti teorinya," ujarnya.

Sementara itu, Jokowi telah berkali-kali menjawab tentang tuduhan dari kubu oposisi. Jokowi mengaku sampai hilang kesabaran. Hal itu dia katakan saat memberikan sambutan di acara deklarasi Alumni SMA Jakarta Bersatu, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).

"Bapak ibu sekalian saya akan pertaruhkan seluruh jabatan dan reputasi saya untuk kebaikan negara ini bangsa ini dan rakyat kita. Saya tidak memiliki beban masa lalu," kata Jokowi di lokasi, Minggu (10/2).

Jokowi juga mengaku tidak masalah jika selalu difitnah dan dihujani tudingan yang tidak benar. Termasuk juga tudingan antek asing.

"Waktu itu dibilang antek asing. Saya diam tapi saat ini saatnya saya berbicara. Jangan orang memiliki anggapan mentang mentang Jokowi kurus penakut," ungkapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkap beberapa bukti bahwa ia tidak antek asing. Di antaranya adalah pengambilan beberapa aset negara yang telah dikelola asing mulai dari Blok Rokan dan Freeport.

"2018 Blok minyak paling besar rokan dikelola lebih dari 90 tahun chevron as sudah dimenangkan pertamina 100 persen. Itu dibilang antek asing? Saya empat ahun diam saya enggak banyak bicara," ujarnya.

Jokowi bercerita, proses pengambilalihan saham perusahaan mayoritas tidaklah mudah. Maka dari itu, dia memilih diam saat merasa dihujani fitnah.

"Mereka pikir, saya penakut? Mereka pikir saya tidak berani? Saya memang tidak pengen banget bicara saya hanya ingin kerja, kerja, kerja. Kadang-kadang kesabaran saya juga habis. Tapi empat tahun saya sabar, sabar sabar," ucapnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Isu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo

Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2

Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.

Baca Selengkapnya
Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar
Pakai Dasi Kuning, Jokowi Akui Nyaman dengan Golkar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Didukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen

Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya