Eksponen 98 dukung Jokowi-JK karena tak punya sifat diktator
Merdeka.com - Dukungan terhadap pasangan Capres dan Cawapres, Joko Widodo-Muhammad Jusuf Kalla kembali diberikan oleh elemen masyarakat. Kali ini kedua pasangan yang diusung oleh PDIP , NasDem , PKB , Hanura , dan PKPI diberikan oleh elemen masyarakat yang tergabung dalam eksponen 98.
Salah satu inisiator deklarasi, Hermawan Sulystyo mengatakan pasangan Jokowi - JK dinilai tak mempunyai dosa pada masyarakat. Menurutnya pasangan Jokowi - JK tidak memiliki sifat pemimpin yang diktator.
"Mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi - JK . Alasannya, karena karakter dan napas yang kita bawa saat 98 adalah melawan kediktatoran," kata Hermawan di Resto Banyuwangi - Hanggar Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (4/6).
Peneliti LIPI ini mengungkapkan, dia berani menyatakan perlawanan terhadap pasangan yang memang memiliki dosa pelanggaran dalam hak asasi manusia (HAM). Mereka menegaskan akan melawan jika pasangan Jokowi - JK jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden melakukan pelanggaran HAM.
"Yang kita lawan tidak pantas untuk jadi presiden. Kalau Pak JK menang dan jadi penjahat HAM kami lawan juga pak," ungkapnya.
Dia membantah jika acara deklarasi tersebut merupakan bentuk kampanye negatif yang ditujukan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres. "Kita tidak memberikan negatif campaign," ujarnya.
"Bahwa kami bukan bayaran, ini dokumen sejarah," kata Kiki sembari memberikan buku kepada Cawapres Jusuf Kalla. Buku itu disebut para aktvis itu sebagai buku dokumen lawan 98.
Pantauan merdeka.com acara itu dihadiri beberapa mantan aktivis 98. Salah satunya Wanda Hamidah. Bahkan dalam kesempatan itu politikus PAN itu sempat mencoret tulisan kediktatoran dan menggantinya dengan tulisan Prabowo Subianto.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnya