Demokrat tak khawatir Anas perintahkan loyalis loncat ke Hanura
Merdeka.com - Terpidana kasus Hambalang Anas Urbaningrum berencana membawa gerbong loyalisnya di Partai Demokrat hijrah ke Partai Hanura. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, mengaku tidak khawatir dengan rencana Anas itu. Dia menegaskan loyalis Anas sudah tidak ada di Demokrat.
"Enggak perlu khawatir dengan masuknya pasek ke Hanura. Tidak ada kekhawatiran bagi Demokrat, tidak ada loyalis Anas di Demokrat," kata Syarief saat dihubungi, Jumat (23/12).
Selain itu, Syarief menegaskan bergabungnya Pasek ke Hanura tidak ada kaitannya dengan Demokrat. Keputusan itu murni hak politik Pasek. "Tidak ada hubungan dengan masuknya Pasek ke Hanura dengan Demokrat. kita tidak khawatir sama sekali," tegas dia.
Anggota Komisi I DPR ini juga merasa target Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mendapat posisi tiga besar partai pemenang Pemilu Serentak 2019, merupakan hal lumrah. "Kita ucapkan selamat kepada hanura. kalau Hanura ingin menyalip demokrat, pdip dan, itu hal biasa dan lumrah," pungkasnya.
Terpilihnya Oesman Sapta sebagai Ketua Umum Partai Hanura dianggap memberi angin segar bagi internal partai itu. Partai Hanura juga dipastikan mendapat suntikan tenaga baru dari 34 anggota DPD bahkan menyatakan siap membantu.
Selain anggota DPD, sejumlah loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tertarik merapat, salah satunya senator asal Bali, I Gede Pasek Suardika. Pasek mengaku tengah menggalang para loyalis Anas baik yang masih bertahan di Demokrat atau nonpartai.
"Bukan, jadi kita jaringan AU (Anas Urbaningrum) itu baik yang ada di Demokrat atau yang sudah keluar dari Demokrat memang akan semakin kita galang. Karena permintaan Mas Anas begitu kalau bisa satu perahu," kata Pasek.
Rencana Pasek mengajak para loyalis Anas bukan karena dirinya merasa sakit hati dengan partai Demokrat. Dia menyebut rencana mengajak sejumlah para loyalis Anas di Demokrat itu karena permintaan Anas.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaAHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buka-Bukaan Mahfud MD Tolak Tawaran Jadi Cawapres Anies, Singgung Jokowi dan Demokrat
Tawaran tersebut bukan berasal dari partai koalisi, melainkan dari beberapa perwakilan PKS.
Baca SelengkapnyaAnies Optimis Cak Imin Mampu Memikat Masyarakat saat Debat Cawapres
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAnies Tak Kunjung Pilih Cawapres, AHY: Ketidakjelasan Buat Orang Tidak Optimal
Demokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaAHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen
AHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaPengamat Ungkap Tantangan Besar AHY Wujudkan Visi-Misi Demokrat: Komitmen dan Kekuasaan
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca Selengkapnya