Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat: Logika sesat hubungkan mogoknya mobil Jokowi dengan SBY

Demokrat: Logika sesat hubungkan mogoknya mobil Jokowi dengan SBY Mobil kepresidenan di pelantikan Jokowi-JK. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Kejadian mogoknya mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan dinas ke Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan. Sebab, mobil yang dipakai Jokowi disebut bukan barang baru melainkan bekas Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ternyata satu dari 8 mobil Kepresidenan jenis Mercy S600 Guard masih dipinjam SBY.

Mogoknya mobil Jokowi pun mulai dikaitkan dengan SBY. Jokowi sendiri enggan menerima mobil baru karena menganggap mobil Kepresidenan masih layak digunakan. Muncul rumor, sikap Jokowi itu adalah cara untuk menagih mobil yang dipinjamkan ke SBY.

Partai Demokrat merasa keberatan dengan tudingan itu. Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan masalah mogoknya mobil Jokowi dikarenakan kelalaian dan bukti Mensesneg tidak profesional. Didik menilai tudingan yang diarahkan ke SBY itu tidak beralasan.

"Jangan karena kelalaian, kegagalan dan ketidakprofesionalan lingkungan Kepresidenan dalam mengelola asset yang melekat pada Presiden, kemudian Presiden ke-6 Bapak SBY menjadi sumber kebencian dan kedengkian yang tidak beralasan," kata Didik saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/3).

Tudingan yang mengaitkan mogoknya mobil Jokowi dengan pinjaman mobil dianggap sebagai cara yang tidak bermoral untuk mendiskreditkan dan menyalahkan SBY.

"Logika sesat yang menghubungkan antara mogoknya mobil Jokowi dikarenakan kewajiban Negara terkait dengan penyediaan kendaraan kepada Mantan Presiden SBY, lantas mendiskreditkan dan menyalahkan SBY adalah cara-cara jahat dan tidak bermoral," jelasnya.

Amanat pasal 8 UU Nomor 7 Tahun 1978, kata Didik, telah jelas diatur bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan fasilitas negara berupa rumah yang layak dengan perlengkapannya, serta kendaraan milik Negara dengan pengemudinya bagi para mantan Presiden dan Wakil Presiden.

"Penyelenggara Negara tahu bahwa ada kewajiban Negara terkait dengan hak keuangan atau administrasi yang wajib dijelaskan dan diedukasi ke publik sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 7 Tahun 1978. Pasal 8 UU nomor 7 tahun 1978 sangat jelas dan clear. Tidak perlu diperdebatkan lagi, tidak perlu ditafsirkan lagi," terang Didik.

Anggota Komisi III ini mempertanyakan tugas pemerintah menyediakan fasilitas yang layak bagi SBY sesuai aturan hukum tersebut. Namun dia mengingatkan pemerintah agar menjalankan amanah UU ketimbang menggiring isu SBY tidak pernah mengembalikan mobil Kepresidenan yang dipinjamnya sejak 2014 lalu.

"Apakah penyelenggara Negara lalai dan lupa kewajiban konstitusionalnya karena pemerintah adalah pemegang kekuasaan eksekutif yang harus menjalankan dan melaksanakan anamah UU?," ujarnya.

"Kalau melakukan penyimpangan dan pembangkangan terhadap perintah UU maka kita tahu semua akibatnya. Mengelola bangsa besar ini harus didasarkan kebijakan dan sikap kenegarawanan bukan mentang-mentang berkuasa," sambung Didik.

Ditambahkannya, fasilitas negara bagi SBY adalah hak konstitusional sebagai mantan Presiden. Untuk itu, sebaiknya pergantian atau penarikan mobil Kepresidenan tidak perlu dipolitisasi dengan menyudutkan SBY.

"Itu hak konstitusional. Kalau pun pemerintah sebagai pemegang kekuasaan eksekutif bermaksud untuk mengganti dan menarik mobil Negara tersebut itu adalah sangat teknis dan tidak perlu juga dipolitisasi dengan mendiskreditkan SBY," tutur Didik.

Lagi pula, lanjutnya, SBY sama sekali tidak berminat memindahtangankan mobil Jokowi yang dipinjam untuk menjadi milik pribadi.

"Jelas mobil tersebut tidak ada niat dan upaya juga untuk dipindahtangankan," pungkasnya.

Mobil Kepresidenan sedang menjadi sorotan. Terlebih setelah mobil Kepresidenan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mogok saat dipakai kunjungan kerja di Kalimantan Barat. Ternyata, itu bukan kali pertama mobil Kepresidenan Jokowi mogok. Sedikitnya sudah empat kali terjadi.

Mobil yang dipakai Jokowi memang bukan baru melainkan bekas Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ini, mobil Kepresidenan Mercy S600 Guard ada delapan namun satu masih dipinjamkan ke SBY.

"Dipinjamkan sejak 2014 lalu," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumla kepada merdeka.com, Selasa (21/3).

Darmansjah mengatakan setiap mantan presiden dan wakil presiden diberikan bantuan berupa rumah, mobil plus sopir, asuransi kesehatan dan pengawal. "Beliau (SBY) rencananya mau mengembalikan mobil itu," katanya.

Sejauh ini, lanjut Darmansjah, semua dokumen mobil sudah disiapkan sebagai milik negara akan dipulangkan. "Ini inisiatif beliau," ucapnya.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya
AHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen
AHY: Demokrat Tak Menuntut Jatah Menteri, Prabowo Pemimpin yang Punya Komitmen

AHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons Santai Jokowi saat Kubu 01 dan 03 Bakal Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024
Respons Santai Jokowi saat Kubu 01 dan 03 Bakal Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024

Keberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.

Baca Selengkapnya
Respons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi
Respons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi

AHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting

Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya