Demokrat Ingin AHY Cawapres, NasDem: Koalisi Bubar Bila Partai Memaksakan Syarat
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali angkat suara terkait kabar deklarasi koalisi perubahan yang akan dilakukan pada Febuari mendatang. Ahmad Ali menilai deklarasi tepatnya dilakukan lebih cepat lebih baik.
Namun, Ahmad Ali menegaskan, koalisi harus dilakukan tanpa adanya persyaratan dari partai manapun. Baik NasDem, PKS maupun Demokrat.
"Lebih cepat lebih baik. Tapi yang masalah bukan Partai NasDem, yang masalahnya kita kemudian ingin deklarasi bersama tapi memberikan syarat itulah yang sulit," kata Ahmad Ali saat dihubungi merdeka.com, Rabu (11/1).
Diketahui, Partai Demokrat menginginkan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
Ahmad Ali menyebutkan, jika salah satu partai memberikan persyaratan dalam penjajakan koalisi, maka dipastikan koalisi tersebut akan bubar.
"Yang mau ditegaskan kalau kemudian ada partai yang memaksakan keinginannya untuk memaksakan kadernya untuk menjadi syarat berkoalisi, saya pastikan koalisi bubar," tegasnya.
"Kalau kita misal NasDem meletakkan sosok lalu gimana PKS dan Demokrat begitu sebaliknya artinya koalisi tidak setara lagi," imbuh Ahmad Ali.
Diketahui, Partai Demokrat mengakatan, hanya ada nama Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang muncul di dalam internalnya untuk Pemilu 2024.
"Dua nama ini yang sangat mengemuka. Belum ada nama lain. Ini aspirasi dari kader-kader kami, konstituen kami, masyarakat yang ditemui para pengurus dan anggota dewan kami di berbagai pelosok negeri," Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan resminya, Minggu (8/1).
Herzaky juga mengatakan, pihaknya tengah membentuk koalisi perubahan. Oleh karena itu, Partai Demokrat harus memilih sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang terbaik.
"Capres dan cawapresnya harus sosok yang lekat dengan perubahan, bukan status quo. Apalagi, hasil survei berbagai lembaga menunjukkan tingginya elektabilitas kedua sosok ini, terutama ketika dipasangkan. Kita kan harus realistis dan rasional. Mau menang, cari yang terbaik," tambahnya.
Terkait deklarasi, kata Herzaky, pihaknya masih membahas formula yang memungkinkan dan hal ini masih dalam proses pembahasan.
"Apakah deklarasi koalisi dulu, atau sekaligus dengan capres, ataukah dengan cawapres-nya juga. Semua mesti kami bahas dan pertimbangkan dulu secara detail," kata Herzaky.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Demokrat tentu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan Prabowo-Gibran di Pilpres.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar acara Desak Anies di Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis, 11 Januari 2024
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca SelengkapnyaAnies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya