Debat Cagub-Cawagub, Helmi-Muslihan Paling Siap Wujudkan Bengkulu Berdaya Saing
Merdeka.com - Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubenur nomor urut 01 Helmi Hasan- Muslihan menjadi pasangan yang terlihat paling siap dibanding Paslon lainnya dalam mengikuti debat Cagub dan Cawagub yang diselenggarakan KPU Provinsi Bengkulu, Senin (9/11/2020) malam. Dengan penuh rasa percaya diri Helmi-Muslihan mampu memaparkan dan menjawab pertanyaan pertanyaan.
Helmi Hasan memaparkan Bengkulu sebenarnya punya banyak kelebihan dibanding provinsi lain. Misalnya, tanah yang subur, peternakan, dan anak-anak muda yang penuh semangat.
Helmi bersama Muslihan berjanji akan meningkatkan daya saing Bengkulu dari sisi pertanian. Pemerintah akan berikan 100 ribu hektare lahan produktif. "Ini butuh intervensi APBD. Mulai dari penyediaan bibit, handtractor, hingga hasil tani dibeli pemerintah," kata Helmi.
Tak hanya pertanian, Helmi juga berkomitmen untuk memajukan peternakan. "Kita akan berikan 100 ribu ekor sapi, kambing, kerbau. Ini sebagai modal untuk masyarakat di desa," sambungnya.
Selain itu, anak-anak muda di desa juga harus ditingkatkan kapasitasnya. Misal dengan pendidikan, pelatihan dan lainnya.
"Sehingga ke depan menjadi petani adalah cita-cita sebagaimana di eropa karena ada kepastian dari pekerjaan mereka," kata dia.
Dalam pemantauannya ke setiap desa selama ini, 1,9 juta lahan yang dikuasai rakyat ternyata banyak yang tidak produktif. Disitulah kata Helmi perlu intervensi yang akan dilakukan melalui APBD baik berupa bibit padi, sayur dan buah, bantuan pupuk, handtractor dan hasil pertanian dari masyarakat kecil tadi akan dibeli oleh Pemerintah Provinsi melalui BUMD-nya.
Selanjutnya, Helmi juga akan memaksimalkan dari sektor peternakan maka 100 ribu ekor sapi, kambing, kerbau akan diberikan kepada masyarakat desa. Dan sebelumnya anak-anak muda desa akan dilatih dan dibina bagaimana menjadi peternak yang baik dan produktif.
"Ke depan kita akan mengubah profesi petani menjadi cita-cita. Sebagaimana hari ini di Eropa begitu banyak orang-orang bangga menjadi petani karena hasilnya ada kepastian. Hari ini orang bertani kopi, sawit, karet tetapi ketika mereka panen ternyata harganya tidak membuat mereka bahagia. Itu karena pemerintah tidak hadir di sana dan memandang usaha masyarakat sebelah mata," papar Helmi.
Oleh karena itu, lanjut Helmi, APBD untuk rakyat adalah jawabannya serta menjadi solusi agar Provinsi Bengkulu bisa berdaya saing.
Untuk diketahui Debat kandidat Pilgub Bengkulu yang dilaksanakan Senin (9/11/2020) malam, semua paslon hadir dalam debat yang dilaksanakan di Hotel Mercure tersebut. Namun, dari ketiga paslon, hanya pasangan calon Helmi dan Muslihan yang didampingi istri. Sementara pasangan calon lain tidak.
Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra mengatakan debat ini menjadi penting. Sebab, debat ini bisa menjadi referensi penting untuk masyarakat dalam memilih gubernur pada 9 Desember mendatang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tema debat keempat soal Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres: Mahfud Tanya Soal Tak Berani Target Ekonomi 7 Persen, Cak Imin "Ujungnya Bukan Sehat Tapi Semu dan Keropos
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak ada persiapan khusus atau usulan untuk Mahfud dalam menjalani debat nanti.
Baca SelengkapnyaTema debat cawapres itu mengusung tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Baca SelengkapnyaTerkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaTema debat kali ini adalah, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa
Baca SelengkapnyaJika agenda pemerataan pembangunan, transisi hijau dan ekonomi kreatif serta UMKM bisa dikawal, maka akan membentuk 19 juta lapangan kerja.
Baca Selengkapnya