Daftar Tokoh yang Diusulkan jadi Cawapres Anies Baswedan

Merdeka.com - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan hingga kini belum menentukan Cawapres. Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) melalui Tim Delapan juga bergerilya menjaring tokoh-tokoh sebagai pasangan Anies.

Tim delapan sudah punya gambaran cawapres untuk Anies sampai bulan Mei 2023. Sosok yang mendampingi Anies dipastikan menjadi kejutan.

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menyebut Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) sudah menyiapkan lima nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Namun, Sugeng menolak membocorkan sekarang soal daftar tokoh calon Cawapres Anies. Hal itu menjadi strategi koalisi Perubahan menghadapi lawan politik.

Meskipun masih digodok, partai koalisi Perubahan mengusulkan sejumlah nama calon kepada Anies. Anies diberi kebebasan dari koalisi untuk memutuskan Cawapres yang bakal mendampinginya di Pilpres.

Berikut sederet nama tokoh yang diusulkan jadi cawapres Anies:

AHY

Sudah sejak lama Demokrat mengusulkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Anies dalam kontestasi Pemilu 2024. Dia meyakini kerja sama Anies-AHY bisa moncer di Pilpres.

Menurutnya, sosok AHY relevan dengan generasi milenial sehingga layak dipilih oleh Anies.

"Kami seluruh kader partai Demokrat juga berdoa dan semoga nanti pilihan wakil presidennya adalah ke Mas AHY supaya terkait dengan anak anak milenial betul betul ada representasinya karena AHY masih usia yang saya kira relevan dengan harapan dan keinginan milenial," ujar Herman.

Sementara, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menilai duet Anies-AHY memiliki kans menang yang besar. Maka itu, pihaknya menginginkan AHY yang mendampingi mantan gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2024.

"Kalau kami partai Demokrat, yang kami sampaikan adalah, kalau mau menang ya Anies-AHY," tegas Andi.

Aher

Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan (Aher) diusulkan PKS menjadi calon wakil presiden Anies. Juru Bicara DPP PKS Muhammad Kholid mengatakan, Aher dipilih karena memiliki tiga kapasitas kepemimpinan yang dibutuhkan terutama saat menjabat sebagai gubernur Jawa Barat.

"Ahmad Heryawan memiliki tingkat keterpilihan yang bagus, bukan hanya di survei tapi di lapangan politik dalam kontestasi pilkada. Aher menang dua kali di Pilgub Jawa Barat. Artinya, kapasitas kepemimpinan Aher diakui di level nasional maupun internasional. Dia mampu membuktikan sebagai pemimpin yang inklusif, yang mengayomi semua kelompok, lintas agama, lintas suku, lintas adat, dan lintas latar belakang," kata Kholid pada Minggu (30/10).

Alasan kedua, Aher dinilai memiliki kapasitas untuk mengelola pemerintahan. PKS menilai Aher sukses memimpin Jawa Barat selama 10 tahun. Dia memaparkan, selama kepemimpinan Aher, Jawa Barat mendapatkan banyak penghargaan dari institusi di dalam dan luar negeri.

Terakhir, Aher dianggap punya kapasitas untuk mempersatukan karena ia dianggap PKS mampu memimpin rakyat Jawa Barat untuk hidup rukun, toleran, dan harmoni.

Mahfud MD

Selain mengusulkan Aher, PKS juga mempertimbangkan Mahfud MD menjadi wakil presiden mendampingi Anies. Juru bicara PKS, Pipin Sopian mengatakan PKS membangun komunikasi yang serius dengan Menko Polhukam.

"Sebagai silaturahim komunikasi politik ya kita bangun komunikasi dengan serius," ujar Pipin.

Salah satu alasan PKS mempertimbangkan nama Mahfud karena merupakan kader Nahdlatul Ulama yang dianggap bisa menarik dukungan suara Nahdliyin.

"Tentu semua background menjadi pertimbangan kami termasuk apakah dari Nahdliyin atau bukan kita akan lihat. Atau apakah mendapat dukungan dari Nahdliyin atau semua ormas Islam, kelompok Islam saya kira kami menghargai dan mempertimbangkan itu," ungkap Pipin.

Khofifah

Partai NasDem mengaku memperhitungkan sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi bakal calon wakil presiden Anies Baswedan karena menjadi figur Nahdlatul Ulama (NU).

"Sebenarnya sudah banyak kajian-kajian dari beberapa pihak yang menafsirkan maksud Jawa itu Bu Khofifah, memang juga dari Partai NasDem juga cukup memperhitungkan beliau," kata Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari pada Kamis (30/3).

Alasan NasDem mengusulkan Khofifah karena dia merupakan sosok kepala daerah di Jawa Timur serta memiliki basis massa yang diyakini mampu mendongkrak perolehan suara Anies.

"Punya basis massa yang militan tentu akan sangat mengisi apabila berpasangan dengan Pak Anies," paparnya.

Airlangga

Nama terakhir yang diusulkan PKS adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyampaikan kemungkinan tersebut karena politik bersifat dinamis.

"(Airlangga jadi Cawapresnya Anies) Sangat mungkin-mungkin terjadi, tapi itu dalam posisi pembicaraan yang masih panjang," katanya di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (1/5).

Meski begitu, hingga kini PKS tetap menjaga hubungan dengan partai koalisi yakni Demokrat dan Nasional Demokrat (NasDem) untuk memenangkan Anies Baswedan.

"PKS saat ini tetap dalam posisi menjaga hubungan koalisi yang sudah berjalan baik dan berusaha memenangkan PKS dan Anies," ujarnya.

Reporter Magang: Alya Fathinah

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com