Cerita Djan ajak Romi hingga blusukan temui warga demi Ahok-Djarot
Merdeka.com - DPW PPP hasil muktamar Pondok Gede atau kubu Rommahurmuziy (Romi) disebut-sebut bakal mengalihkan dukungan politik untuk pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki T Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat. Bahkan, hari ini (26/3) DPC PPP Jakut sudah mendeklarasikan dukungan ke Ahok-Djarot di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta.
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz menuturkan, sebaiknya deklarasi dilakukan di kampung-kampung dengan mengundang ustaz, ustazah untuk menjelaskan program calon yang pro umat Islam. Djan mengaku sejak awal telah berulangkali mengajak Romi bergabung mendukung Ahok-Djarot untuk menunjukkan kepada publik PPP telah bersatu. Hanya saja, Romi menolak dan memilih mendukung jagoan poros Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
"Di putaran kedua saya minta bolak-balik mengemis, ayo gabung-gabung. Saya tahu dia tidak punya pasukan, saya tahu dia tidak punya alim ulama. Tapi saya ingin menarik dia, menunjukkan kepada umat Islam bahwa PPP itu satu loh. Jangan satu di kanan, satu di kiri, ya kan. Kan enggak elok," tegas Djan di Kediaman Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono di Jalan Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, Minggu (26/3).
Djan mengklaim telah turun langsung ke lokasi-lokasi di mana Ahok-Djarot kalah saat putaran pertama Pilgub DKI Jakarta. Ternyata, sebagian besar masyarakat belum mengerti program pro rakyat dan umat Islam yang digagas Ahok-Djarot. Masyarakat cenderung termakan isu negatif yang ditujukan ke jagoannya itu.
"Saya ini tiap hari sehari 3 kali keliling Ke Jakarta Barat, Jakarta timur. Di tempat tempat yang katanya Ahok kalah. Nah begitu saya datang ketahuan ternyata umat tidak mengerti Ahok Djarot itu pro rakyat. Mereka mendapatkan informasi yang dibalik-balik," klaimnya.
Saat bertemu warga, Djan mengaku menyampaikan pesan bahwa umat Islam harus saling memaafkan, termasuk kesalahan yang pernah dilakukan Ahok.
"Saya jelaskan 'eh inget, inget, inget, inget umat islam itu pemaaf. Kita ada Idul fitri ada Idul Fitri kalau kalian tidak bisa memaafkan kesalahan Ahok-Djarot itu artinya kalian bukan umat Islam ya'. Itu yang saya ingetin, saya ingetin lagi ada program pro rakyat, apalagi program umat Islam, apalagi? Mau cari dimana lagi, ini calon," imbuhnya.
Djan menyebut isu miring yang diarahkan ke Ahok, semisal penistaan agama saat berpidato di Kepulauan Seribu, sudah selesai. Menurutnya, umat Islam sudah memaafkan Ahok.
"Jadi kasus yang namanya macem-macam ke Ahok itu umat Islam sudah selesai sudah memaafkan Ahok. Itu tradisi umat Islam. Jadi urusan Ahok sudah kelar," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01
Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Dibilang Tak Bisa Kerja, Gibran Sebut Ahok Ialah Mentornya
Cawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya