Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BURT mau nego pemerintah, minta anggaran DPR naik jadi Rp 7,2 T

BURT mau nego pemerintah, minta anggaran DPR naik jadi Rp 7,2 T Anton Sihombing (kanan). ©dpr.go.id

Merdeka.com - Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR optimistis anggaran DPR dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dapat kembali ke usulan awal sebesar Rp 7,2 triliun. Sebelumnya, berdasarkan kesepakatan antara BURT dan Pemerintah, anggaran DPR tahun 2018 dipatok sebesar Rp 5,7 triliun.

Total anggaran Rp 5,7 itu dialokasikan untuk Satuan Kerja Dewan sebesar Rp 4 triliun dan Sekretariat Jenderal DPR sebesar Rp 1,7 triliun.

Ketua BURT DPR Anton Sihombing meyakini, jumlah Rp 5,7 triliun yang sebelumnya disepakati dapat disesuaikan kembali menjadi Rp 7,2 triliun setelah Presiden Joko Widodo menyampaikan nota keuangan pada sidang paripurna Rabu (16/8) besok.

"Begini, yang kami ajukan itu Rp 7,2 triliun. Itu semua anggaran, udah kesetjenan, DPR, itu sudah semua kebutuhan. Kemarin yang dikabulkan Rp 5,7 triliun. Nanti kan kita rapat lagi. Masak pemerintah mau DPR nya keleleran," kata Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8).

Selain itu, Anton menuturkan, dari total Rp 7,2 triliun, sekitar Rp 500 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan gedung baru dan proyek penataan kawasan lainnya seperti alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan.

"Pokoknya kita minta alokasi dana Rp7,2 triliun untuk 2018," tambahnya.

Anton menambahkan, pembahasan terhadap anggaran dewan pun baru akan dilakukan di Badan Anggaran DPR setelah nota keuangan disampaikan Presiden Jokowi Rabu besok.

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Aziz Syamsudin mengaku sama sekali tidak mengetahui soal pengajuan anggaran DPR tahun 2018 sebesar Rp 5,7 triliun. Aziz berujar, pengajuan anggaran DPR 2018 dilakukan oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) atau Kesetjenan bukan Banggar. Menurutnya, belum ada pembahasan di Banggar terkait anggaran tersebut. "Ya enggak tahu lah. Mungkin di luar pembahasan Banggar kali," kata Aziz di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/8).

Dia menyebut, pembahasan anggaran DPR tahun 2018 baru akan dilakukan pada September mendatang atau setelah pembacaan nota keuangan oleh Presiden di Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD pada 16 Agustus. "Iya, September baru kita mulai," terangnya.

Hingga saat ini, kata Aziz, pihak BURT dan Kesetjenan DPR belum menyampaikan surat pemberitahuan anggaran DPR tahun 2018 kepada Banggar. "Ya saya nggak tau, saya tunggu surat aja. Kan saya tidak membahas tanpa ada surat," tegasnya.

Salah satu alokasi anggaran DPR tahun 2018 rencananya akan diperuntukkan untuk penataan kawasan di mana di dalamnya terdapat proyek pembangunan apartemen.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung

Dalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
Awal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara

BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras
Dirut Bulog: Bantuan Pangan Tak Berhasil Turunkan Harga Beras

Dua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu

Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak

Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya