Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah ada agen intelijen hancurkan PKS?

Benarkah ada agen intelijen hancurkan PKS? PKS. ©2013 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Tertangkapnya Luthfi Hasan Ishaaq oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar telah menampar muka Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mantan Presiden PKS itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap impor daging sapi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Bukan hanya Luthfi. KPK juga menangkap Ahmad Fathanah sebelumnya. Fathanah diketahui adalah orang dekat Luthfi. Dalam kasus ini, Fathanah juga dijerat dengan pasal yang sama dengan Luthfi.

Dalam proses penyidikan, KPK satu per satu terus memburu aset-aset milik Luthfi dan Fathanah. Sejumlah aset milik Luthfi dan Fathanah mulai disita oleh lembaga antikorupsi tersebut. Termasuk wanita-wanita seksi yang kebagian duit dari Fathanah mulai terungkap.

Terus disorotnya kasus ini membuat PKS terpukul. Bagaimanapun, kasus Luthfi dan Fathanah telah memperburuk citra PKS.

Terkait hal ini, sampai-sampai politikus PKS Indra menuding, Fathanah adalah seorang agen intelijen yang sengaja masuk ke PKS untuk menghancurkan partai. "Yang jelas agen yang ditanamkan untuk hancurkan partai," kata Indra berapi-api kemarin.

Indra enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Menurutnya Fathanah hanya memanfaatkan nama PKS untuk kepentingan yang berlawanan dengan kebijakan partai.

"Pertama saya tegaskan, AF bukan kader PKS apalagi pengurus PKS, tidak sekali. PKS jadi korban perilaku liar dia. Apakah motif ingin hancurkan PKS, karena klaim menipu mengatasnamakan partai padahal bukan siapa-siapa di partai," lanjutnya.

Terkait tudingan itu, benarkah Fathanah adalah seorang agen yang sengaja ditanam oleh seseorang untuk hancurkan PKS?

Menurut Pengamat Politik dari Charta Politika Arya Fernandes, tudingan Indra tidak sepenuhnya benar. Alasannya, dalam perekrutan kader PKS dilakukan proses seleksi ketat.

"Secara organisasi struktur internal partai cukup kuat karena menggunakan sistem komando," kata Arya kepada merdeka.com, Kamis (9/5).

Untuk menjadi kader PKS tidak mudah. Membutuhkan kaderisasi cukup panjang dan bertingkat.

"Dengan demikian cukup sulit ada penyusup agen masuk ke internal PKS. Tidak mungkin untuk menusuk dari internal," ujarnya.

Arya malah menilai, isu agen sengaja diembuskan oleh PKS untuk melakukan konsolidasi internal partai. "Itu cara mereka agar tetap solid saja. Selain itu, isu itu juga bisa menjadi benteng," jelasnya.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkah di PHK Perusahaan, Mantan Pegawai Kantoran ini Jualan Es di Pinggir Jalan Kini jadi Bos Besar
Berkah di PHK Perusahaan, Mantan Pegawai Kantoran ini Jualan Es di Pinggir Jalan Kini jadi Bos Besar

Kisah seorang pengusaha asal Depok inspiratif yang sempat kena PHK kini malah sukses berjualan es. Simak ulasannya.

Baca Selengkapnya
PKB Bantah Cak Imin Maju Pilkada Jatim
PKB Bantah Cak Imin Maju Pilkada Jatim

Cak Imin memiliki tempat yang lebih mulia dibandingkan hanya sekadar menjadi gubernur.

Baca Selengkapnya
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu

Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
KPK Bakal Periksa Keluarga SYL Telusuri TPPU
KPK Bakal Periksa Keluarga SYL Telusuri TPPU

Dia mengatakan tidak mudah untuk menelusuri fakta persidangan tersebut dengan pemeriksaan terhadap keluarga inti.

Baca Selengkapnya
KPK Ungkap Pencarian Harun Masiku
KPK Ungkap Pencarian Harun Masiku

Kasatgas KPK mengaku belum ada perkembangan terbaru keberadaan DPO politikus PDI Perjuangan itu.

Baca Selengkapnya
Cak Imin soal Ketua KPU Disanksi Langgar Etik Berat: Jangan Main-Main dengan Demokrasi dan Etika
Cak Imin soal Ketua KPU Disanksi Langgar Etik Berat: Jangan Main-Main dengan Demokrasi dan Etika

Menanggapi sanksi Ketua KPU, Cak Imin meminta semua pihak jangan bermain-main dengan demokrasi dan etika di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Putra Eks Kasau Tepis Sukses jadi Perwira Polisi karena Anak Jenderal 'Menjadi Perintis Lebih Gagah dari Pewaris'
Putra Eks Kasau Tepis Sukses jadi Perwira Polisi karena Anak Jenderal 'Menjadi Perintis Lebih Gagah dari Pewaris'

Iptu Hafiz Akbar menepis kesuksesan dirinya lantaran anak jenderal.

Baca Selengkapnya
PSI soal Temuan PPATK: Baiknya Dibuka ke Publik Secara Transparan
PSI soal Temuan PPATK: Baiknya Dibuka ke Publik Secara Transparan

Dengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.

Baca Selengkapnya