Bangun infrastruktur dari pinggir bukti Jokowi tak pikirkan Pilpres
Merdeka.com - Salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla adalah membangun infrastruktur. Joko Widodo pun dinilai komitmen melaksanakan Nawa Cita dan janji kampanye untuk membangun Indonesia dari pinggiran, tidak cuma di Pulau Jawa saja.
Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengatakan, sekitar dua bulan lalu ia mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kegiatan Lintas Nusantara. Dalam kegiatan itu, Maruarar mendampingi Jokowi, mulai dari Aceh, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, hingga Papua. Dalam kunjungan ini, Maruarar menyaksikan langsung pembangunan infrastruktur.
"Di Sumatera Utara misalnya, bagaimana jalan tol itu progresnya luar biasa, pelabuhan-pelabuhan, bandara, di Wamena bagaimana kita melihat pembangunan perbatasan kita dengan Papua Nugini," kata Maruarar di Jakarta, Kamis (13/7).
Menurut Maruarar, Joko Widodo bisa saja memilih membangun di kawasan padat penduduk untuk mendapat berkah elektoral dalam Pemilu 2019 nanti. Namun hal itu justru dilakukan di kawasan yang minim penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo benar-benar memikirkan untuk menjaga Indonesia secara utuh.
"Kalau misalnya Presiden hanya berpikir pragmatis saja dan tidak berpikir menjaga ke-Indonesia-an, dia akan membangun daerah-daerah yang padat saja, misalnya Jawa dan Sumatera yang jumlah penduduknya padat," ungkap Maruarar.
Maruarar mengatakan, bahwa saat ini, ekonomi dunia sedang melambat. Hampir di seluruh dunia, pertumbuhan ekonomi sedang melambat. Setiap negara pun memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi pelambatan ekonomi ini.
"Menurut saya justru itu harusnya memberikan kemudahan insentif kepada sektor kecil, UKM, Koperasi dan swasta. Setiap negara punya cara dan kondisi masing-masing dan kita tidak bisa memakai ukuran tempat lain buat negara kita," kata Maruarar.
Terkait dengan pemotongan anggaran, Maruarar mengajak para pejabat negara untuk menjadi contoh dan memberikan keteladan kepada rakyat. Misalnya pemotongan anggaran dilakukan untuk memotong gaji, mengurangi program-program yang bersifat seremonial dan juga mengurangi kunjungan kerja ke luar negeri.
"Pejebat negara harus punya sense of crisis. Rasa keprihatinan atau jiwa kepedulian harus kuat di sini. Jadi rakyat akan semakin percaya bahwa misalnya, oh iya uutang untuk apa. Kalau utang untuk membangun fasilitas pejabat negara tentu kita tidak setuju," ungkap Maruarar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi Tantang Capres: Sanggup atau Tidak Melanjutkan yang Sudah Dimulai Saat Ini?
Jokowi ingin Presiden terpilih bisa melanjutkan program-program dan pembangunan infrastruktur yang menjadi warisannya.
Baca SelengkapnyaPuji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaIni Daftar Fasilitas Negara yang Boleh dan Tak Boleh Dipakai Presiden jika Ikut Kampanye
Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi Pantau Calon Kantor Presiden di IKN, Baru Rampung 74%
Kini fokus pembangunan pada pemasangan baja serta bilah-bilah sayap Garuda yang menjadi bagian penting dari konstruksi.
Baca Selengkapnya