Anis Matta: PKS butuh pencerahan ulama
Merdeka.com - Jelang Pemilu 2014, Presiden PKS Anis Matta rajin blusukan ke daerah. Kemarin, mantan Wakil Ketua DPR itu mengunjungi sejumlah pesantren di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
"Gelombang silaturahim akan menjaga kesatuan, dan senantiasa menyatukan kembali elemen kekuatan bangsa yang renggang," kata Anis dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Minggu (1/9).
Di sana, Anis bersama jajaran pengurus pusat PKS bertandang ke Pesantren Ibnul Amin, pimpinan KH Mukhtar, Pesantren Putri Nurul Muhibbin, pimpinan KH Bakhit, Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Martapura, dan Kesultanan Banjar.
Kepada para alim ulama yang ditemui, Presiden PKS meminta nasihat. "Sebagai partai politik berbasis Islam, PKS yang sebagian besar pengurusnya berasal dari kalangan muda, sangat membutuhkan pencerahan para ulama," tukas Anis.
Menurutnya, peran pesantren di dunia politik tak dapat dipungkiri. Untuk itu, dia menyarankan supaya lembaga kepesantrenan perlu lebih serius menyiapkan kadernya untuk tampil dalam jajaran kepemimpinan nasional.
"Pemimpin negara kelak haruslah memiliki kualifikasi keulamaan dan kenegarawanan," ujarnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS mengklaim ikut melahirkan Anies Baswedan sebagai tokoh nasional.
Baca Selengkapnya"Beliau juga sangat peduli dengan kesejahteraan pendidik agar mereka bisa konsentrasi mendidik," kata Presiden PKS
Baca SelengkapnyaPKS memuji penampilan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat terakhir Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menyebut usai hasil rekapitulasi diumumkan KPU barulah pernyataan resmi bakal diungkapkannya.
Baca SelengkapnyaAnies bertekad akan membawa perubahan dan tidak akan mengecewakan ulama yang telah mendukung AMIN
Baca SelengkapnyaKata Ari, Pilpres 2024 mesti diulang supaya tidak membahayakan konstitusi di masa yang akan datang.
Baca Selengkapnya"Saya dan Gus Imin berkomitmen untuk mengembalikan kewibawaan hukum KPK, independensi KPK," kata Anies.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca Selengkapnya