Ahok dihujat, Megawati membela
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) akhirnya meminta maaf kepada umat Islam karena ucapannya tentang surah Al Maidah ayat 51. Karena pernyataannya menyebut 'dibohongi' dan 'dibodohi' pakai Surah Al Maidah ayat 51, Ahok dituduh menistakan agama dan dilaporkan ke polisi.
Hujatan, makian dan sindiran tak henti-hentinya dua hari belakangan menerpa Ahok. Pernyataan Ahok ini bermula saat video kunjungannya ke Kepulauan Seribu menjadi viral di media sosial.
Meski Ahok berkali-kali menegaskan tak ada maksud sedikitpun menghina ayat Suci Alquran, namun banyak masyarakat yang tak sepakat bahwa ayat suci digunakan oleh Ahok di Pilgub DKI.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga ikut berkomentar tentang isu ini. Megawati bisa memaklumi sikap Ahok yang memang keras dan meledak-ledak.
"Banyak orang berikan sentimen emosional katakan Pak Ahok itu mulutnya agak kelewatan. Kalau saya sampai bilang ke tingkat Presiden Pak Jokowi, 'Kalau Pak Ahok mulutnya enggak begitu dia bukan orang Bangka," kata Megawati di Rumah Dinas Bupati Blitar, Senin (10/10).
Ahok yang duduk di sebelah Megawati hanya tersenyum mendengar pernyataan Megawati tersebut. Presiden kelima Indonesia ini mengutarakan, apabila Ahok orang Jawa mungkin saja mantan Bupati Belitung Timur tersebut memiliki tutur kata yang baik.
Tak hanya itu, Megawati pun mencontohkan sebagian orang Batak ketika sedang bernyanyi dikira sedang berteriak. Padahal orang Batak memang memiliki suara yang keras walaupun sedang tak marah sekalipun.
"Kalau ada saudara-saudara dari Batak, kalau bernyanyi dikira teriak-teriak," kata Megawati yang disambut tawa.
Maka dari itu, Megawati menyatakan keheranannya dengan banyaknya orang yang menilai Ahok hanya dari tutur katanya. Menurut dia, seharusnya masyarakat dapat melihat program-program apa yang telah ditelurkan Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi kenapa dimasukkan ke sentimen negatif. Seharusnya lihat program-program kerjanya," ujarnya.
Salah satu cara Megawati untuk 'mengerem' gaya meledak-ledak Ahok adalah melarang bicara kepada media. Megawati menilai, media kerap memelintir pernyataan narasumber.
"Saya bilang ke Pak Ahok, jangan mau kalau ada doorstop. Stop itu enggak usah ngomong pasti titipan, nanti pernyataannya apa, yang dimasukkan negatif terus," kata dia.
Megawati pun mengharapkan suasana Pilgub DKI 2017 sejuk, bertarung dengan adil tanpa membawa isu SARA di dalamnya. Dia melihat, ada pihak-pihak yang ingin terus mengangkat isu SARA dalam Pilgub DKI ini.
Saya sudah melihat bahwa mulai ada gejala bahwa salah satu isu yang terus menerus yang coba ditampilkan adalah isu SARA. Padahal dasar negara kita kan Empat Pilar, terutama Pancasila. Pancasila ajarkan toleransi agama, ras dan sebagainya," kata Megawati.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku tak terganggu dengan turun gunungnya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk mengampanyekan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut bahwa hampir tidak mungkin untuk memakzulkan Jokowi melalui hak angket untuk saat ini. Sebab masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir.
Baca SelengkapnyaNama koalisi Prabowo itu sama dengan koalisi yang membawa Joko Widodo di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaEks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya