5 Janji Jokowi perbaiki ekonomi Indonesia jika jadi presiden

Merdeka.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo telah mengetahui masalah-masalah yang terjadi di Indonesia. Bahkan, masalah tersebut tidak pernah diselesaikan pada pemerintahan sebelumnya yaitu masalah impor pangan dan komoditas.
Sebagai calon presiden, Jokowi juga harus mengetahui permasalahan yang terjadi selama ini. Di negeri yang kaya ini, Indonesia malah bergantungan dengan impor. Impor tersebut memang untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Indonesia. Namun, apabila Indonesia memiliki sumber daya alam dan manusia yang cerdas, maka Indonesia bisa terlepas dalam jeratan impor.
Tidak hanya itu, sumber daya alam juga sepenuhnya dikuasai asing. Penguasaan asing tersebut jelas merugikan Indonesia dari keuntungan hasil sumber daya alam tersebut. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi mengutarakan keprihatinannya terhadap masalah-masalah tersebut.
Terlebih, tagline 'Indonesia Hebat' yang dibawa Jokowi dan partainya, PDI Perjuangan menunjukkan komitmen Jokowi untuk melepaskan jeratan-jeratan dari masalah-masalah tersebut apabila menjadi presiden mendatang.
Berikut janji-janji Jokowi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang dirangkum merdeka.com:
Swasembada pangan
Jokowi telah berjanji untuk swasembada pangan dalam waktu 5 tahun apabila terpilih menjadi presiden mendatang. Untuk itu, mantan wali kota Solo ini bakal membenahi dan merevitalisasi pasar tradisional untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut."Banyak sekali yang sudah rusak dan dibiarkan begitu saja. Padahal keberadaan pasar bisa dijadikan penopang perekonomian kerakyatan di Indonesia," kata Jokowi.
Lahan untuk pertanian
Lahan pertanian saat ini banyak yang dijadikan lahan tambang ataupun perumahan. Untuk itu, Jokowi berjanji kepada petani untuk tidak akan membiarkan lahan pertanian dijadikan lahan pertambangan ataupun perumahan."Ke depan tidak ada lagi lahan pertanian yang terkonversi untuk lahan tinggal dan area tambang. Lahan tidak hanya untuk padi saja tapi juga untuk kebun umbi-umbian, sagu," kata Jokowi.
Topik pilihan: PDIP | Koalisi Pilpres 2014 | Abraham Samad
Bank Tani
Indonesia saat ini ketergantungan terhadap impor. Padahal, sumber daya alam yang ada di Indonesia sangat melimpah. Dengan begitu, Jokowi berjanji akan membuat Bank Tani yang bakal mengurangi impor pangan tersebut."Karena nilai impor bahan pangan seperti beras, daging, bawang masih tinggi makanya dengan membentuk Bank Petani diharapkan bisa menekan hal itu sehingga inflasi bahan pokok yang sering terjadi ke depan tidak akan terulang kembali," ujar Jokowi.Dalam pandangannya, Bank Tani juga bisa menjadi solusi untuk meningkatkan taraf hidup petani lokal. "Bank Petani harus didirikan di sini untuk memberikan penghidupan bagi petani lokal. Ini juga untuk menambah permodalan yang mudah bagi petani," kata dia.
Topik pilihan: PDIP | Koalisi Pilpres 2014 | Abraham Samad
Ketahanan pangan dan energi
Ketahanan pangan dan energi selalu menjadi pokok permasalahan yang ada di Indonesia. Padahal, kedua sektor menjadi salah satu kekuatan Indonesia dalam menghadapi era globalisasi.Jokowi menegaskan sektor pangan dan energi yang bakal menjadi perhatiannya apabila terpilih menjadi presiden dalam pemilihan presiden mendatang. "Energi dan pangan adalah hal yang menjadi perhatian saya, karena ketahanan energi harus kita kuasai sendiri," kata Jokowi.
Topik pilihan: PDIP | Koalisi Pilpres 2014 | Abraham Samad
Kurangi impor pupuk
Selain memberikan lahan untuk pertanian, Jokowi juga berjanji untuk mengurangi impor pestisida dan bibit pertanian. Menurut Jokowi, impor pestisida dan bibit pertanian membuat beban biaya petani tinggi.Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah untuk melakukan swasembada pangan. "Tanggung jawab pemerintah ke depan agar bimbingan diberikan ke petani. Pestisida dan pupuk alam ada. Petani bisa produksi sendiri," tegas Jokowi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Bom Nuklir AS yang Hilang Pada Perang Dunia I Ternyata Masih Bisa Meledak
Berikut kisah tentang bom nuklir yang hilang pada perang Dunia I.
Baca Selengkapnya


Gereja Tak Dikenal dari Abad Ke-10 Ditemukan, Denah Lantainya Didesain Unik untuk Pemakaman
Gereja tua ini ditemukan ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL), Jerman.
Baca Selengkapnya


Ingin Cepat Diberi Keturunan, Begini Potret Kedekatan Angga Wijaya dengan 2 Putri Sambungnya
Angga Wijaya berharap cepat diberi keturunan dari pernikahannya dengan Nurul Kamaria atau akrab disapa Anna, meski sang istri sudah memiliki dua anak.
Baca Selengkapnya


Momen Ariel Peluk Alleia di Atas Panggung, Sang Anak 'Basah Banget'
Alleia sempat protes lantaran tubuh sang papa dipenuhi keringat.
Baca Selengkapnya


Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
Mumifikasi alami adalah proses yang memerlukan waktu dan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga 6-12 bulan.
Baca Selengkapnya

Viral Momen Artis Nekat Ajak Jokowi Berjoget, Paspampres Sigap Berdiri Langsung Menegur
Setelah ditegur paspampres, wanita itu kembali ke tempat duduknya di sebelah menteri PUPR.
Baca Selengkapnya

Serahkan Peta Jalan Indonesia Emas 2045, Arsjad Rasjid: Ini Adalah Panduan Menuju Indonesia Maju
Dalam penyusunan peta jalan ini, Kadin Indonesia melibatkan berbagai komponen bangsa, mulai dari asosiasi industri, serikat buruh, pelaku usaha, akademisi.
Baca Selengkapnya

Malam Apresiasi Nusantara di IKN, Jokowi Terima Buku Peta Jalan Indonesia Emas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Malam Apresiasi Nusantara di Ibu Kota Nusantara atau IKN, Jumat (22/9).
Baca Selengkapnya

RS Pertama di IKN Mulai Dibangun, Jokowi: Bisa Tarik Pasien dari Luar Negeri
Jokowi mengaku senang, investasi senilai Rp2 triliun akan menjadi kamar-kamar rumah sakit sebanyak 400 pintu.
Baca Selengkapnya

Momen Jokowi Pasang Bilah Pertama Garuda di Kantor Presiden IKN
Jokowi menyebut, progres pembangunan kantor presiden cukup baik dan sudah mencapai 38 persen.
Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Pembangunan Pusat Pelatihan Sepak Bola Nasional di IKN
Pusat pelatihan sepak bola ini akan dilengkapi dengan asrama yang dikelilingi alam asri IKN.
Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Jokowi Terindikasi Salahgunakan Wewenang soal Data Intelijen
Menurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca Selengkapnya