Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Politikus Golkar yang rangkap jabatan di Kabinet Jokowi

3 Politikus Golkar yang rangkap jabatan di Kabinet Jokowi Golkar tunjuk Bambang Soesatyo sebagai ketua DPR. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dengan tegas pernah melarang menteri rangkap jabatan di partai politik. Alasannya, agar menteri dapat fokus bekerja. Larangan itu disampaikan saat sebelum mengumumkan jajaran menteri. Dalam Kabinet Kerja, terdapat 14 menteri yang merupakan kader partai politik.

"Satu jabatan saja belum tentu berhasil, apalagi dua," ujar Jokowi pada 26 Agustus 2014 lalu.

Mereka akhirnya melepas jabatan di partai politik. Salah satunya adalah Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo yang ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri. Saat reshuffle jilid II, Jokowi menunjuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menjadi Menko Polhukam menggantikan Luhut Pandjaitan yang digeser menjadi Menko Kemaritiman.

Saat dilantik, Wiranto mundur sebagai Ketua Umum Hanura dan digantikan oleh Oesman Sapta Odang (OSO). Meski pada akhirnya, Wiranto menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura.

Larangan ini seolah tak berlaku bagi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi menggantikan Setya Novanto yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus korupsi e-KTP.

Pada reshuffle jilid III Jokowi tak mencopotnya. Malahan, justru menunjuk Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang mundur karena maju Pilgub Jatim.

Pada struktur kepengurusan baru Golkar, Idrus Marham tetap punya jabatan. Usai tak menjabat sebagai sekretaris jenderal, Idrus menempati jabatan Ketua Korbid Kelembagaan Eksekutif Legislatif.

Perlu diingat, tak hanya Airlangga dan Idrus yang menjadi menteri namun tetap punya jabatan mentereng di partai. Ada pula nama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid. Pada struktur kepengurusan Golkar era Setya Novanto dan Airlangga, Nusron menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan.

nusron wahid

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengatakan, ada kemungkinan bagi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani kembali aktif jadi pengurus PDIP. Karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memberikan kelonggaran bagi para menteri yang berkecimpung dalam dunia politik. Puan sebelumnya dinonaktifkan sebagai salah satu Ketua DPP PDIP.

"Ya bisa kenapa (Puan aktif kembali), boleh aktif. Tidak harus tapi boleh aktif karena presiden sudah memberi kelonggaran ya, di tahun politik sepertinya tidak realistis mengekang orang yang habitatnya Politisi untuk tidak boleh berpolitik. Ya kan," kata Hendrawan.

Menurut Hendrawan, dengan adanya pengurus partai di kabinet maka akan mempermudah eksekusi di tingkat parlemen. Serta bisa ditindak lanjuti kalangan partai.

"Kalau konsolidasi partai sebenarnya lebih bagus orang yang di partai sekaligus di kabinet supaya apa yang diputuskan di kabinet langsung bisa dieksekusi di tingkat parlemen. langsung bisa ditindak lanjuti di tingkat jajaran partai," ujarnya.

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan

Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Idrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat

Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga menyebut, Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya