Wuhan Terisolir Karena Corona, Menlu Janji Penuhi Kebutuhan WNI di China
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, ada 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China. Dari jumlah tersebut, 100 di antaranya berada di Kota Wuhan, awal mula virus Corona muncul dan tersebar.
"Yang kedua yang kita sampaikan adalah bahasa komunikasi antara pemerintah dalam hal ini diwakili para perwakilan kita terutama dari KBRI Beijing kepada WNI kita mayoritas adalah pelajar, hampir semuanya pelajar," kata Retno di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (28/1).
"Itu sangat baik intensnya, kita melakukan komunikasi dengan mereka semua hotline itu terbuka berfungsi dan dari pihak Tiongkok juga mengatakan berdasarkan hasil pertemuan kemarin dengan corps diplomatic yang ada di Beijing bahwa otoritas Tiongkok juga menyiapkan 24 jam hotline bagi warga negara asing yang berdomisili di wilayah yang dikarantina di provinsi Hubei," sambungnya.
Ia mengungkapkan, ketersediaan logistik untuk WNI yang berada di Hubei atau Wuhan sudah mulai menipis. Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan kebutuhan logistik dengan kondisi yang kurang baik.
"Kita berusaha untuk penuhi kebutuhan logistik tentu cara memenuhinya tidak semudah kalau posisi kota itu normal. Ini kan posisi nya lock down. Tetapi, upaya kita lakukan," ungkapnya.
Sambil menunggu kiriman logistik kembali dari pemerintah Indonesia, lanjut Retno, mereka yang tinggal di sana membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga yang cukup mahal atau tinggi di beberapa toko yang masih buka.
"Mereka (WNI) membeli harganya memang lebih tinggi, oleh karena itu kemudian negara memberikan bantuan, jadi bantuan itu sudah diberikan dari waktu ke waktu akan dicek. Hari ini akan dicek lagi apakah ada keperluan lain yang diperlukan dan itu akan dibantu oleh pemerintah," jelasnya.
Selain itu, ia menyebut, tak hanya bahan pokok makanan saja yang saat ini dibutuhkan oleh WNI yang berada di Hubei. Namun, mereka juga kekurangan masker yang baik dan berkualitas atau penutup hidung dan mulut.
"Kita sudah kontak BNPB dan BNPB akan mengirimkan masker melalui Garuda ke Beijing. Dari Beijing kita sudah kontak layanan pengiriman yang mendapatkan izin dari otoritas Tiongkok untuk masuk ke wilayah yang dikarantina dan mereka bersedia, sehingga kiriman masker itu akan dilaksanakan," sebutnya.
BNPB Kirim 5.000 Masker
Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo menambahkan, pihaknya akan memberikan 10.000 masker yang berkualitas untuk WNI yang berada di Wuhan, Hubei, China. Masker itu rencananya akan dikirimkan pada hari ini.
"Kita akan mengirimkan 10.000 masker N95, tapi rencananya hari ini baru akan kita kirim 5.000 masker dulu," ujar Doni.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaPemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaDua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaMomen kunjungan Prabowo Subianto ke China ramai jadi sorotan.
Baca Selengkapnya