Wiranto Tegaskan Tak Ada Jalan untuk Referendum Papua dan Papua Barat
Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto menegaskan, tak ada ruang lagi bagi Papua dan Papua Barat untuk jajak pendapat atau referendum. Belakangan, isu ini kembali disuarakan oleh aktivis kemerdekaan Papua.
Wiranto menjelaskan alasannya. Referendum hanya untuk wilayah yang bukan bagian dari pemerintahan sebuah negara. Sedangkan Papua dan Papua Barat sudah masuk bagian dari pemerintahan Indonesia. Lalu dia mengambil contoh Timor Timur saat menggelar referendum dan berakhir memerdekakan diri dari Indonesia. Timor Leste adalah bagian dari penjajahan Portugis. Sedangkan Indonesia, dulu adalah Hindia Belanda.
"Kalau bicara referendum, maka sebenarnya hukum internasional sudah tak ada lagi tempat untuk Papua, Papua Barat kita suarakan referendum. Sebab dalam hukum internasional, referendum itu bukan untuk wilayah yang sudah merdeka. Tapi wilayah yang non governing territory, seperti misal Timor Timur dulu. Itu merupakan provinsi seberang lautan dari Portugis di PBB. Bukan wilayah Indonesia," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9).
Wiranto melanjutkan, berdasarkan piagam PBB, Papua dan Papua Barat sudah sah sebagai wilayah NKRI. Dia menegaskan, keputusan PBB itu tidak bisa ditinjau kembali atau diganti.
"Sehingga jalan untuk ke sana (referendum) sebenarnya tidak ada lagi," tegas Wiranto.
Dia menepis isu dari aktivis Papua Benny Wenda yang menyebut hak-hak masyarakat Papua dikebiri. Menurutnya itu tak benar. Pemerintah mengklaim sudah memberikan perhatian khusus pada Papua. Salah satunya dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2002 tentang Otsus Papua.
Payung hukum itu untuk menjamin pemenuhan hak dasar bagi masyarakat Papua. Pemerintah daerah menjadi penanggungjawab.
"Tak ada seperti berita yang disampaikan Benny Wenda di luar negeri. Bahwa Indonesia itu mengebiri hak-hak rakyat Papua, Papua Barat, setiap hari ada pembunuhan, setiap hari ada pelanggaran HAM, tak ada pembangunan di sana, di anak tirikan, itu semua tak benar. Jangan terkecoh dengan hal ini," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaWiranto Ungkap Lima Alasan Rakyat Harus Pilih Prabowo, Salah Satunya Bisa Joget
Wiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Jelaskan Alasan Jokowi Tak Pilih Prabowo Jadi Plt Menko Polhukam
Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain Prabowo, Ini Daftar Purnawirawan TNI Sandang Gelar Jenderal Kehormatan Bintang Empat
Sebelumnya, ada deretan pensiunan TNI yang telah lebih dulu mendapat gelar jenderal kehormatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaIsu Presiden Jokowi Titip Nama Menteri, Gibran: Keputusan di Prabowo
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnya