Wiranto: Masih Ada yang Ingin Papua Kacau, Aparat Keamanan harus Hati-Hati
Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto menyebutkan, di Papua telah digelar forum kepala daerah setanah adat Tabi, yang terdiri dari beberapa kabupaten seperti Membramo, Sarmi, dan Jayapura, yang digelar di Sentani, pada Selasa (3/9) lalu. Adapula pertemuan umat beragama yang dipimpin langsung oleh Bupati Jayapura dengan tujuan menjaga situasi kondusif.
Wiranto mengakui aparat masih menemukan isu ajakan demo susulan yang bernada provokasi. Oleh karena itu, ia meminta kepada petugas keamanan agar melakukan pendekatan persuasif guna mencegah kerusuhan kembali terjadi.
"Masih ada yang ingin keadaan kacau, aparat keamanan harus hati-hati, itu kenapa sampai sekarang kita masih membatasi kegiatan internet," kata Wiranto di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (4/9).
Dalam hal ini, mantan Panglima TNI itu berharap situasi di Papua dan Papua Barat bisa segera kondusif seutuhnya. Dengan demikian, pasukan keamanan bisa segera ditarik.
"Pasukan kita juga nggak mau lama-lama di Papua, kangen anak istri, biayanya juga nggak murah," kata Wiranto.
Seperti diketahui, unjuk rasa menuntut penandatanganan persetujuan referendum Papua berujung ricuh. Empat orang aparat keamanan jadi korban dalam insiden tersebut.
Massa menggelar aksi tersebut di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua, (28/8).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, awalnya jumlah demonstran hanya berjumlah 150 orang. TNI-Polri yang dikerahkan ke lokasi mencoba bernegosiasi dengan pengunjuk rasa.
Saat proses negosiasi berlangsung, ribuan massa dari berbagai penjuru datang membawa senjata tajam dan panah.
"Langsung menyerang aparat keamanan. 1 TNI (tewas), dan 3 Polri (belum dapat konfirmasi) jadi korban," katanya di Mercure Convention Centre Ancol, Rabu (28/8).
Dedi mengungkapkan, seluruh korban mengalami luka akibat terkena panah. Saat ini, TNI-Polri berupaya mengendalikan situasi di wilayah tersebut.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaWiranto Ungkap Lima Alasan Rakyat Harus Pilih Prabowo, Salah Satunya Bisa Joget
Wiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Kalau Ada Iming-imingi Uang Terima Saja, Tapi Pilih Sesuai Hati Nurani
Prabowo menekankan masyarakat harus pandai dan berani memilih pemimpin dan wakil rakyat yang benar.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya