Warga Sumur Mengaku Bantuan Belum Merata Usai Hancur Diterjang Tsunami
Merdeka.com - Salah satu daerah yang cukup parah akibat dihantam ombak tsunami Banten terletak di daerah Sumur. Kencangnya ombak tsunami yang melibas Kampung Sumur ini juga sampai menyeret perahu nelayan dari bibir pantai hingga ke pemukiman warga. Bahkan sampai ada beberapa perahu yang terbelah menjadi dua bagian.
Pantauan merdeka.com di lokasi, hanya sedikit rumah yang tersisa masih utuh. Selebihnya hancur bahkan hingga rata dengan tanah. Karena memang jarak perumahan warga dengan bibir pantai sangatlah dekat.
Selain jarak perumahan warga yang cukup dekat dengan bibir pantai, akses jalan menuju Kampung Sumur ini pun terbilang cukup sulit. Karena adanya jembatan yang terputus akibat terkena gelombang tsunami dan juga jalan yang rusak penuh bebatuan.
Kampung Sumur ini pun juga mempunyai jarak yang cukup jauh dari perkotaan. Karena, untuk mencapai Kampung Sumur ini butuh waktu yang cukup lama. Untuk jarak dari Labuan menuju ke Sumur itu bisa mencapai 3 jam.
Hingga saat ini, masih banyak warga yang belum membersihkan sisa-sisa puing bangunan rumahnya yang hancur dihantam ombak tsunami. Karena memang banyak sisa puing yang dibiarkan begitu saja di depan rumahnya.
Usai mendapatkan musibah ini, Kampung Sumur menjadi gelap gulita. Aliran listrik terputus sehingga menyebabkan Kampung Sumur tak mempunyai penerangan yang cukup.
"Listrik masih belum nyala ini di sini (Sumur) mas," ujar salah seorang warga.
Padamnya listrik juga dirasakan warga Sumur yang hanya menggunakan lilin sebagai penerang. Selain padam, warga juga mengeluhkan bantuan yang masih minim.
"Listrik masih mati pak, bantuan masih sebagian dapat. Tapi lebih banyak yang belum dapat," kata Dahrul (31), warga lainnya.
Kondisi miris itu membuat warga korban tsunami berebut saat bantuan datang. "Berebut mas, bantuan itu ada pakaian, mie, beras, minyak, gula, itu pada hari Minggu ya berebutan. Di sana pertama berebutan, ke sini akhirnya diatur kepala desa didata dan dibagikan rata ke warga. Tapi belum semua dapat," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tsunami itu dikenal dengan nama Storegga. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, puluhan bahkan ratusan lumba-lumba kompak menampakkan diri di perairan Pantai Pancer
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaWali Kota Suzu mengungkapkan 90 persen bangunan di kotanya kemungkinan hancur seusai terjadi gempa 7,5 magnitudo.
Baca SelengkapnyaKonon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dahsyat bermagnitudo 7.4 mengguncang Jepang telah memicu tsunami.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca Selengkapnya