Warga Sulut Diminta Waspada, BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Bergeser ke September
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bergeser di bulan September.
"Diperkirakan mundur di bulan September, biasanya puncak musim kemaraunya di bulan Agustus," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle di Manado, Jumat (6/5).
Di bulan Mei ini, kata dia, masih dikategorikan periodisasi peralihan menuju musim kemarau.
Curah hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di pagi, siang hingga malam hari di sejumlah wilayah Sulut.
"Di kabupaten kepulauan seperti Sitaro, Sangihe dan Talaud rata-rata curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," katanya.
Begitupun dengan wilayah yang ada di Selatan Sulut, seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Timur yang kondisi cuacanya berbanding terbalik dengan wilayah Kota Manado dan sekitarnya.
"Semisal di Kota Manado dan sekitarnya memasuki musim kemarau, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan musim hujan," ujarnya.
Dia berharap masyarakat waspada ketika sudah memasuki musim kemarau.
Selain bahaya kebakaran hutan dan lahan, bisa juga terjadi ancaman kekeringan dan kesulitan air bersih.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaFenomena potensi bencana periode Natal dan Tahun Baru 2024 patut diwaspadai warga.
Baca SelengkapnyaWilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat yang ingin mudik agar berangkat lebih awal. Hal itu agar masyarakat tidak terkena macet saat mudik.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnya