Warga Sudan diduga sekap anak gadis di bawah umur selama 10 jam
Merdeka.com - M (42), warga negara asing (WNA) asal Sudan diamankan petugas Imigrasi Kelas II Kota Depok. M menyalahi izin tinggal karena visanya sudah tidak berlaku.
"Dia overstay selama dua tahun," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Kota Depok, Dudi Iskandar, Jumat (17/6).
M datang ke Indonesia dengan visa kunjungan sosial budaya, tetapi kenyataannya dia bekerja di sebuah pabrik. M diduga melakukan manipulasi data agar tidak terkena sanksi keimigrasian yaitu dengan meminta sertifikat suaka dari UNHCR. Hal itu dilakukan agar dia tetap bisa tinggal di Indonesia.
"Kami tentunya melakukan tindakan tegas dengan mendeportasi ke negaranya," ungkapnya.
Selain menyalahi izin tinggal, M juga diduga melakukan penyekapan terhadap anak di bawah umur yaitu L (14) di rumah yang dikontraknya di Cimpaeun. Rencananya, L akan dinikahkan M dengan iming-iming akan disekolahkan. M meminta pada D, ibu L.
"Ibunya yang menjemput anaknya dari Cianjur dan ditempatkan di kontrakan M," ungkapnya.
Beruntung masa depan L terselamatkan atas laporan warga. L sempat dikunci dalam rumah M seorang diri selama 10 jam. Warga yang curiga kemudian melapor pada tim pengawas orang asing yang kemudian membawa M. Soal dugaan adanya tindak pelecehan seksual, pihaknya akan menyerahkan pada kepolisian.
"Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk hal itu. Kalau kami terbatas hanya pada keimigrasian saja," katanya.
Lurah Cimpaeun, Tri Sutanto mengatakan, L diduga disekap selama 10 jam. Penyekapan itu dilakukan agar L tidak melarikan diri. "Dikuncikan dalam rumah dari jam 08.00-18.00 WIB," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karena menurutnya warga Indonesia paling banyak mengucapkan kalimat Tauhid 'La Ilaha Illallah'
Baca SelengkapnyaDiduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaMeski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaBayu awalnya tak bisa dihubungi, ternyata tewas di rumahnya
Baca SelengkapnyaAda satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya