Warga Pesisir Timur Surabaya akan Dievakuasi jika Datang Gelombang Tinggi lagi
Merdeka.com - Gelombang pasang air laut menerjang permukiman warga di pesisir timur Surabaya, tepatnya di daerah Bulak Cumpat, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Akibatnya, 39 perahu nelayan setempat mengalami kerusakan, peralatan hilang, bahkan empat di antaranya sempat tenggelam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, mengantisipasi gelombang pasang susulan, Pemkot Surabaya mendirikan delapan pos pantau di sepanjang pesisir pantai Surabaya. Salah satunya di Rumah Pompa Balung dan Rusun Romokalisari untuk Pos Pantau Pesisir Utara.
Selanjutnya di Sentra Ikan Bulak (SIB), Eks Rumah Pompa Wonorejo II, SMPN 30 Medokan Semampir, dan Kecamatan Gunung Anyar untuk Pos Pantau Pesisir Timur. Kemudian di Kelurahan Sumberejo dan Kelurahan Karang Pilang untuk Pos Pantau Pesisir Barat.
"Kalau memang terjadi lagi gelombang tinggi, maka evakuasi kita siapkan di SIB," kata Irvan, Kamis (12/11).
Irvan menambahkan, semua kapal nelayan yang mengalami kerusakan itu telah memiliki asuransi. Sedangkan bagi nelayan yang kapalnya mengalami kerusakan ringan, petugas membantu memperbaikinya.
"Empat perahu juga sempat tenggelam, namun sudah dievakuasi ke bibir pantai," ujarnya.
Terkait dengan antisipasi, ia mengaku sudah sejak lama membangun dinding penahan ombak serta menanam ribuan pohon cemara udang.
"Untuk penguatan bibir pantai, sudah dilakukan sejak awal beliau (Risma) menjabat. Ini untuk menahan abrasi pantai dan juga gelombang," tambahnya.
Ia menyebut, sesuai prakiraan cuaca dari BMKG, akan ada peningkatan kondisi pasang air laut yang mengancam daerah pesisir Timur Surabaya. Kondisi pasang air laut maksimum diperkirakan terjadi pada pada Minggu (15/11) hingga Selasa (17/11) 2020 pukul 20.00 hingga 21.00 WIB.
Untuk mengantisipasi potensi banjir rob tersebut, Irvan mengimbau nelayan mengikat erat perahu, menjauhi tepi pantai, dan mengaktifkan Siskamling.
"Warga sekitar segera evakuasi ke tempat yang aman, dan mengamankan dokumen dan barang berharga," kata dia.
Diketahui, gelombang pasang air laut menerjang beberapa titik di pesisir timur Surabaya pada Rabu (11/11) malam. Air laut bahkan sempat masuk ke area permukiman warga.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca Selengkapnya