Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Panik saat Gempa Karangasem, Ada yang Luka Nabrak Pohon dan Tersiram Air Panas

Warga Panik saat Gempa Karangasem, Ada yang Luka Nabrak Pohon dan Tersiram Air Panas Dampak Gempa Karangasem. Moh Kadafi

Merdeka.com - Tiga warga luka akibat gempa bumi melanda Kabupaten Karangasem, Bali. Para korban luka bukan karena tertimpa reruntuhan bangunan melainkan menabrak pohon hingga tersiram air panas.

"Tetapi karena satu masyarakat itu panik, dia duduk di sejenis joglo, dia berdiri menabrak ranting pohon. Dia hidungnya ada mengalami luka, sehingga kemarin dibawa ke UGD. Yang kedua juga kebetulan membawa air panas, nah air panas karena panik, dia tangannya juga tersiram air panas dan sempat juga dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Ketut Arimbawa dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (14/12).

Ida mengatakan, tangan seorang guru di wilayah Kubu bahkan mengalami keretakan akibat panik berlarian saat gempa. Nmun Ida memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Selain warga luka ringan, menurut Ida, gempa juga mengakibatkan 32 rumah rusak. Satu instansi pemerintahan dan fasilitas umum rusak. Total ada 42 titik kerusakan setelah ditelusuri BPBD Karangasem.

"Data terakhir, data update hari ini ya. Jadi kurang lebih ada 42 titik kerusakan, jadi 42 titik kerusakan. Ada rumah 32 rumah rusak ringan, kemudian ada tempat ibadah, tempat ibadah pribadi atau pure ada lima rusak ringan. Kemudian ada rumah ibadah umum atau pure umum itu ada tiga titik kerusakan," sebutnya.

Warga Lebih Pilih Tidur di Joglo Dibanding Tenda

Ida menambahkan warga terdampak gempa bumi lebih memilih tinggal di gazebo atau joglo dibanding tenda yang sudah disediakan pemerintah setempat. Warga ogah tinggal di tenda karena merasa lebih aman dan nyaman tidur di joglo. .

"Kami juga sudah brefing tadi pagi, begitu bergerak ke lapangan melakukan assesment membawa juga tenda-tenda keluarga yang sudah kami siapkan di dalam mobil. Artinya kalau saat assesment itu mereka rusak berat dan tidak bisa ditempati, tadinya kita langsung serahkan, tenda itu kita serahkan ke tempat lokasi-lokasi yang dibutuhkan," kata Ida Ketut dalam siaran Youtube BNPB, Rabu (14/12).

Terlebih, saat ini di Wilayah Kubu disebutnya sedang memasuki musim kemarau. Di Wilayah Kubu, memang termasuk wilayah kekeringan setiap musim kemarau. Jadi sebagian besar hampir seluruh mengalami rusak ringan," ujarnya.

Ia menyebut, untuk joglo yang kini menjadi tempat huni sementara masyarakat berada di dekat rumahnya masing-masing. Lalu, terkait dengan joglo yang dipilihnya karena nyaman memang terbuat dari kayu.

"Ada di dekat-dekat rumahnya, di samping-samping rumahnya ada. Kami katakan aman, karena bentuk Joglo ini kalau di Bali namanya Balai Bengong, memang bahannya dari kayu," sebutnya.

"Jadi dari kayu kan lebih aman, lebih nyaman, elastis kalau terjadi getaran. Nah mereka lebih memilih itu, hanya dibutuhkan terpal dalam rangka Joglo itu atau gazebo itu sehingga mereka pada malam hari tidak mengalami kedinganan atau nyaman mereka tinggal di tempat tersebut," tutupnya.

Gempa Susulan

Gempa magnitudo 5,1 mengguncang Karangasem, Bali, pada Selasa (13/12) kemarin, pukul 20.38 waktu setempat. Gempa berpusat di 23 km timur laut Karangasem.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 61 kali gempa susulan mengguncang Karangasem, dengan magnitudo terbesar 4,5. Berdasarkan hasil analisis, gempa bumi ini akibat aktivitas sesar naik Flores atau Flores back arc thurst. Dilihat dari analisis mekanisme sumber gempanya, terjadi mekanisme pergerakan naik.

Guncangan gempa di Karangasem juga dirasakan warga di kabupaten lain, bahkan hingga mereka yang berada di Nusa Tenggara Barat.

BMKG merilis intensitas kekuatan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Karangasem III – IV MMI, Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Barat III MMI, Tabanan, Kuta, Buleleng dan Lombok Timur II MMI.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya gempa. Peristiwa ini tidak dapat dideteksi dengan pasti dan dapat terjadi setiap saat.

Warga yang wilayahnya berada di sekitar episenter gempa dapat melakukan pengecekan kondisi rumah sebelum memasukinya kembali. Pascagempa Karangasem ini, BNPB dan BPBD Provinsi Bali terus berkoordinasi dan memonitor BPBD di wilayah terdampak.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Tragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi

Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak
Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak

Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban

Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pengecekan Gedung RSUD Sumedang Belum Rampung Usai Gempa, Ratusan Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat
Pengecekan Gedung RSUD Sumedang Belum Rampung Usai Gempa, Ratusan Pasien Ditempatkan di Tenda Darurat

Pemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).

Baca Selengkapnya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis

Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi

Baca Selengkapnya
Jalan di Tangerang Disemprot Air untuk Kurangi Polusi, Ini Tanggapan Menkes Budi Gunadi
Jalan di Tangerang Disemprot Air untuk Kurangi Polusi, Ini Tanggapan Menkes Budi Gunadi

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.

Baca Selengkapnya
Tornado Rancaekek: 497 Rumah Rusak, Banyak Warga Mengungsi
Tornado Rancaekek: 497 Rumah Rusak, Banyak Warga Mengungsi

Kusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan
Ledakan di Bangkalan Mengakibatkan Sejumlah Rumah Rusak, Gegana Turun Tangan

Ledakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya