Warga jadi Korban Penyerangan Polsek Ciracas Diminta buat Laporan ke Polisi
Merdeka.com - Sejumlah fasilitas dan kendaraan terpakir di Polsek Ciracas rusak. 100 Orang tidak dikenal melakukan penyerangan pada Sabtu dini hari lalu. Tak cuma dari aparat kepolisian, warga sipil turut menjadi korban.
"Silakan (laporan) nanti kami serahkan ke POM TNI kalau memang terduga pelakunya adalah oknum TNI. Saat ini masih proses lidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi, Minggu (30/8).
Yusri menerangkan, pihak kepolisian kini sedang mendata kerugian barang-barang yang rusak akibat penyerangan oleh orang tak dikenal tersebut.
Karena itu, Yusri mengimbau masyarakat yang merasa menjadi korban untuk mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur atau Polsek Ciracas.
"Dari kemarin kita inventarisasi. Kita juga masih menunggu laporan masyarakat. Kalau tidak laporan bagaimana tahu, mereka punya kaca pecah, dipukul," ucap dia.
Sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan, awal mula terjadinya perusakan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, hingga pembakaran Polsek Ciracas dipicu oleh pengakuan palsu anggota TNI berinisial Prada MI.
"Dari hasil investigasi untuk sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan itu adalah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal," tutur Dudung saat konferensi pers, Sabtu (29/8).
Menurut Dudung, saat di lokasi kejadian Dandim 0505/JT Kolonel Inf Rahyanto Edy Yunianto pun menerangkan bahwa peristiwa yang sebenarnya adalah kecelakaan tunggal. Namun informasi itu malah membuat massa semakin marah.
"Dandim di lokasi menyampaikan bahwa Prada MI ini betul-betul kecelakaan tunggal dan mereka enggak terima informasi dari Dandim tersebut. Mereka melarikan diri menuju ke Polsek Pasar Rebo melakukan perusakan dan lanjut ke Polsek Ciracas," jelas dia.
Dudung mengatakan, telah memeriksa Prada MI di rumah sakit untuk mendapatkan keterangan yang valid. Berdasarkan hasil CCTV, visum, dan pengakuan Prada MI, bahwa kejadian yang sebenarnya adalah kecelakaan tunggal.
"Dari beberapa anggota yang melakukan perusakan baik kepada sekitar masyarakat karena mereka mencari siapa pelaku pengeroyokan. Kemudian informasi berkembang lagi si pelaku pengeroyokan ada di Polsek, padahal sebetulnya tidak ada sama sekali dan tidak ada kaitanya dengan kepolisian karena kepolisian pun saat kejadian itu tidak ada di tempat, tapi dari CCTV yang bersangkutan kecelakaan tunggal," tandasnya.
Reporter: Ady Anugrahady (Liputan6.com)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaKorban yang tidak menaruh curiga langsung masuk ke rumah pelaku SR, yang sudah menyiapkan golok.
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca Selengkapnya