Warga Jabar sayangkan pemerintah berangus transportasi online
Merdeka.com - Keberadaan moda transportasi berbasis daring (online) di kota-kota besar tak dapat dipungkiri sudah menjadi kebutuhan warganya. Selain praktis dan murah, transportasi berbasis dunia maya ini juga menjadi solusi kemacetan terjadi, seperti di Kota Bandung.
"Transportasi online kaya GO-JEK, Uber dan lainnya sudah jadi kebutuhan warga di kota-kota besar ini," kata warga Antapani, Kota Bandung, Eka (24), kepada merdeka.com, Jumat (18/12).
Pemkot Bandung hingga saat ini belum juga memberikan transportasi massal yang aman dan nyaman. Warga tentu akan beralih memilih transportasi online sebagai alternatif.
"Saya kalau sudah mepet mau beraktivitas, saya biasa pakai ojek online. Ini eranya praktis," ujar Eka.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan resmi melarang beroperasinya transportasi daring baik itu roda dua dan empat. Pelarangan tertuang dalam surat pemberitahuan nomor UM.3012/1/21/Phb/2015 diteken langsung Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, pada 9 November lalu.
Eka sangat menyesalkan jika transportasi online benar-benar dilarang beroperasi. "Saya menyesalkan pelarangan ojek online ini. Kehadiran GO-JEK sangat membantu terutama ketika membutuhkan transportasi yang cepat dan murah," ucap Eka.
Dadi Haryadi (25) warga Cimahi, mengaku, pemerintah terlalu gegabah kalau sampai menghilangkan transportasi berbasis online itu. Yang harus dilakukan seharusnya adalah menata.
"Saya berharap pemerintah tidak hanya menutup GO-JEK, dapat mencari solusi dalam penyediaan transportasi daring, cepat, murah, dan aman. Kasihan pengemudi yang menggantungkan hidup dari ojek online," kata Dadi.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelayanan ini untuk memberikan rasa aman kepada pemudik yang tidak membawa kendaraannya agar tak menjadi target curanmor.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat memilih mobil sebagai transportasi mudik karena faktor fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan moda transportasi lainnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaWarga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.
Baca SelengkapnyaKereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya