Warga Dumai Diduga Diterkam Harimau hingga Tewas Mengenaskan
Merdeka.com - Setelah dua hari menghilang, Samino (53) warga Kelurahan Batu Tritip Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kondisi jasadnya sangat memprihatinkan.
Korban ditemukan dengan tubuh tercabik-cabik dan menjadi beberapa bagian di kawasan hutan produksi tepatnya di Konsesi PT SGP, anak usaha Sinarmas Group. Korban diduga tewas diterkam harimau sumatera.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, mengatakan pihaknya mendapat informasi kejadian itu pada 28 Juni 2021 kemarin.
"Mendapat informasi itu kita langsung turunkan tim ke lokasi," ujar Suharyono kepada merdeka.com, Kamis (1/7).
Peristiwa ini bermula ketika korban pergi ke kebun pada 25 Juni 2021 lalu. Sampai dua hari setelahnya, korban tak kunjung kembali ke rumah dan keluarga mencari.
Pencarian yang dilakukan korban bersama warga tak membuahkan hasil saat itu.
"Korban akhirnya ditemukan pada Selasa (29/6) kemarin. Kondisinya sangat mengenaskan," ucap Suharyono.
Meski hingga saat ini belum diketahui keberadaan harimau sumatera tersebut. Namun Suharyono menduga kuat peristiwa itu benar disebabkan oleh serangan harimau. Sebab, setelah melanjutkan penelusuran di lokasi ditemukannya korban, dijumpai jejak kaki harimau yang diperkirakan lebih dari dua ekor.
"Ada jejak harimau di lokasi, satu memiliki jejak kaki yang besar dan satu lagi jejaknya kecil," kata Suharyono.
Suharyono mengaku lokasi ditemukannya korban merupakan habitat kucing besar tersebut. Yakni masuk dalam landscape prioritas senepis.
"Itu memang kawasan hutan. Dan memang rumah harimau sumatera. Kalau ada perkebunan di situ nanti kita selidiki apakah kebun legal atau ilegal," kata dia.
Suharyono mengimbau agar masyarakat tak melakukan tindakan-tindakan anarkis terhadap satwa dilindungi tersebut. Sebab tempat kejadian merupakan habitat harimau.
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar. Tim juga melakukan pemasangan camera trap untuk memantau kemunculan harimau sumatera tersebut.
"Nanti kita juga akan panggil saksi-saksi kejadian bahkan juga termasuk pihak perusahaan untuk melakukan koordinasi," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan kebanyakan burung, Burung Paruh Kodok tidak jago terbang.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaSelain dikelilingi lembah perbukitan dan muara sungai, pantai tersebut turut menjadi habitat bagi banyak kerbau.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBuntut tabrak odong-odong hingga satu orang meninggal, sopir truk warga Purwakarta ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi rumah bagi berbagai jenis burung yang memukau. Intip jenis burung endemik yang umum dijumpai.
Baca Selengkapnya