Warga Bintaran Banyuasin Diteror Ratusan Ular Kobra, Seorang Pria Tewas Dipatuk
Merdeka.com - Warga Desa Bintaran, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, Sumatera Selatan, dibuat resah akibat teror ratusan ular kobra. Apalagi, tahun lalu seorang warganya tewas setelah dipatuk ular berbisa itu.
Kepala desa setempat, Rondi, mengungkapkan teror ular kobra terjadi beberapa pekan terakhir. Tak hanya di sawah dan pekarangan, ular tersebut juga masuk ke dalam rumah.
"Kami resah karena ada ratusan ular kobra di kampung. Warga takut bertani dan keluar rumah," ungkap Rondi, Rabu (6/1).
Ular kobra juga sempat mematuk sejumlah warganya namun dapat diselamatkan oleh pawang ular. Namun, tahun lalu seorang warganya bernama Ar (25) tewas setelah dipatuk ketika hendak membuka pintu rumahnya sepulang dari kebun.
"Kejadian ini terus berulang, ini yang kedua kali. Tahun kemarin sampai ada yang meninggal dunia," kata dia.
Tak ingin larut dalam ketakutan, warga sepakat memburu reptil itu di tempat-tempat persembunyiannya. Alhasil, mereka menemukan ratusan ekor ular kobra dan telur-telurnya.
"Tapi kemungkinan masih banyak. Yang ditemukan hanya di sekitar pekarangan rumah saja, belum lagi di sawah yang terendam air dan tidak memungkinkan dicari," kata dia.
Rondi mengaku tidak mengetahui asal muasal keberadaan ratusan ular tersebut. Hanya saja, desa itu di kelilingi persawahan sehingga ular itu memangsa tikus dan berkembang biak.
"Kami tunggu bantuan dari pihak terkait agar desa kami kembali aman, tidak ada lagi warga yang meninggal dan sakit karena dipatuk ular," harapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban seorang diri dikeroyok para terlapor dengan cara menjambak rambut serta mencakar leher dan tangannya.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaPada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya