Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres Ma'ruf: Menghilangkan Kemiskinan dengan Bantuan Sosial Tidak Cukup

Wapres Ma'ruf: Menghilangkan Kemiskinan dengan Bantuan Sosial Tidak Cukup Maruf Amin. ©Liputan6.com/Bawono Yadika

Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut, upaya mengatasi kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan sosial. Tetapi juga harus melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Menghilangkan kemiskinan hanya dengan bantuan sosial tidak cukup. Oleh karena itu perlu ada pemberdayaan (masyarakat) melalui pengembangan usaha," kata Wapres ketika menerima Ketua Umum PP PARMUSI Usamah Hisyam di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Jum'at (31/1).

Kemudian, Ma'ruf menilai, dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat terdapat hambatan utama yakni rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, perbaikan sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Supaya sumber daya manusia unggul, maka melalui proses pendidikan. Pendidikan formal untuk jangka panjang dan jangka pendeknya melalui pendidikan vokasi," ujarnya.

Lalu, kata Ma'ruf, sulitnya permodalan juga menjadi hambatan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Untuk itu, menurutnya, sangat diperlukan seperti Bank Wakaf Mikro atau berbagai financial technology (fintech) modern yang mampu menjembatani akses permodalan bagi UMKM yang belum bankable.

"Usaha mikro, ultra mikro, dan kecil yang tidak bankable harus ada jembatannya, misalnya melalui fintech," ungkapnya.

Di akhir pertemuan, dia menyampaikan sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah tengah berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan yang mempermudah akses permodalan.

Sementara, Ketum PARMUSI Usamah Hisyam menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan masyarakat desa di Indonesia masih tinggi. Untuk membantu mengatasi masalah ini, PARMUSI memiliki program pembangunan desa yang diberi nama "Gerakan Desa Madani".

Gerakan ini melibatkan 5000 da'i untuk berdakwah di setiap desa di Indonesia dengan harapan tiap desa akan melahirkan 5 da'i baru.

"Dakwah dari gerakan ini ada 4, yaitu untuk meningkatkan iman dan takwa, mengembangkan kemandirian ekonomi rakyat, meningkatkan kepedulian sosial, dan mengembangkan pendidikan," terangnya.

Namun demikian, dalam upaya pengembangan ekonomi rakyat, PARMUSI menghadapi masalah mengenai permodalan usaha warga desa. Meskipun PARMUSI telah bekerjasama dengan beberapa bank syariah konvensional, tetapi akses permodalan tetap masih sulit dijangkau masyarakat desa.

"Oleh sebab itu, melalui Pak Wapres, kami mohon atensi Pemerintah. Insya Allah PARMUSI akan ikut juga mempercepat pembangunan ekonomi di desa-desa," kata Usamah.

Dalam pertemuan tersebut, Usamah juga mengundang kehadiran Wapres dalam acara Muktamar IV PARMUSI yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2020 di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hadir mendampingi Ketum PARMUSI, Sekretaris Jenderal Abdurahman Syagaff, Ketua Irgan Chairil Mahfudz, Ketua Reni Marlinawati, Wakil Bendahara Dewi Achyani, Ketum Muslimah Nurhayati Payapo serta Wakil Ketua Lembaga Dakwah Bukhori Abdul Somad.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.

Baca Selengkapnya
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Wapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat

Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Harap PROPER Kementerian LHK Dapat Mencegah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Wapres Ma'ruf Harap PROPER Kementerian LHK Dapat Mencegah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

PROPER tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari 158 triliun Rupiah atau sekitar 23 persen lebih hemat .

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Sebulan Kampanye, Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Soal Pekerjaan hingga Kelangkaan Pupuk
Sebulan Kampanye, Ganjar Ungkap Keluhan Masyarakat Soal Pekerjaan hingga Kelangkaan Pupuk

Ganjar juga mengklaim dirinya banyak tahu tentang problem riil yang dihadapi masyarakat

Baca Selengkapnya
Relawan Capres-Cawapres Sepakat Tidak Mendukung Produk Asing Terkait Konflik dan Dorong Penggunaan Produk Lokal
Relawan Capres-Cawapres Sepakat Tidak Mendukung Produk Asing Terkait Konflik dan Dorong Penggunaan Produk Lokal

Para pendukung capres-cawapres sepakat untuk menghentikan pemakaian produk asing terkait konflik dan beralih mendukung produk lokal.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak

Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.

Baca Selengkapnya
Respons Ma'ruf Amin Dituding Tak Ambil Peran di Pemerintahan: Saya Bukan Tipe Wapres yang Suka Tampil Atraktif
Respons Ma'ruf Amin Dituding Tak Ambil Peran di Pemerintahan: Saya Bukan Tipe Wapres yang Suka Tampil Atraktif

Wapres mengaku dirinya bukanlah sosok pejabat yang ingin selalu tampil atau menjadi atraktif

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya