Wapres JK sebut tren perpecahan akibat perbedaan melanda dunia
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan perbedaan di masyarakat tidak menjadi alasan terjadinya perpecahan. Sebab sebenarnya keragaman itulah yang membuat Indonesia berbeda dan kuat di mata dunia.
Jusuf Kalla mengatakan, saat ini di dunia tengah terjadi tren perpecahan akibat adanya perbedaan. Namun hal tersebut tidak berlaku di Indonesia. Sebab negara berlaku adil dan tidak memandang suku, agama, ras dan antar golongan untuk mengambil keputusan.
"Banyak negara belajar dari bangsa kita. Bagaimana kekuatan yang begitu banyak bangsa kita melihat bangsa-bangsa lain. Di dunia ini menjadi tren perpecahan akibat perbedaan perbedaan tapi kita makin dekat dengan perbedaan-perbedaan," katanya di Graha Samudera Bumimoro, Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/10).
Dia mencontohkan, kabinet kerja yang disusunnya bersama dengan Presiden Joko Widodo. Dalam susunan menteri yang telah berjalan selama dua tahun tersebut diisi oleh pemimpin dan tokoh agama.
"Hari libur kita, semua agama walaupun penganutnya tidak terlalu besar tetap mendapat penghargaan dengan hari libur nasional yang sama kepada agama," tuturnya.
Jusuf Kalla mengingatkan, banyak negara dan juga cerita masa lalu bahwa janganlah perbedaan itu menjadi pemecah belah. Tapi sejarah adalah masa lalu, kita harus menatap masa depan.
"Masa depan adalah kebersamaan, masa depan adalah kemajuan kita sendiri dengan inovasi yang banyak dan kreativitas kita semua," tutupnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMuncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaMengenal SK Trimurti, Pejuang Pers Wanita Pertama Indonesia
SK Trimurti adalah salah satu tokoh pergerakan bangsa. Sejak muda, ia konsisten dalam menyuarakan perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang.
Baca SelengkapnyaBegini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo
Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGanjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.
Baca Selengkapnya