Wapres JK dipastikan tak akan jadi ketua timses Jokowi di 2019
Merdeka.com - Juru Bicara Wakil Presiden RI Husain Abdullah memastikan Wapres Jusuf Kalla (JK) tidak akan menjadi ketua tim sukses (timses) Joko Widodo di Pilpres 2019 mendatang. Keterlibatan JK akan terasa kurang elok.
"Artinya, Pak JK sebagai Wapres, tentu tidak elok kalau terlalu jauh terlibat dalam urusan kampanye, apalagi sebagai ketua tim," ujar Husain Abdullah di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (30/8).
Kabar JK akan menjadi timses Jokowi di Pilpres 2019 mendatang pertama kali dihembuskan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Salah satu alasan penolakan Jk lantaran ia ingin mensukseskan pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir, terlebih pada 2019 yang tentunya Presiden sebagai petahana akan sibuk dengan kegiatan kampanye.
"Pada kondisi Pilpres, tingkat intensitas kegiatan politik 'kan tinggi, tetapi pemerintahan 'kan juga harus tetap berjalan, dan Bapak sebagai wakil Pak Jokowi tentu harus 'in-charge' bertugas untuk tetap membantu Pak Jokowi mensukseskan pemerintahannya," ucap Husain.
Husain menilai jika JK masuk dalam timses Jokowi maka akan muncul sentimen negatif. Sebab, keduanya malah akan sibuk berkampanye bukan menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah.
"Jadi penegasannya, menurut saya, tidak mungkinlah karena Pak JK harus tetap mem-'back up' tugas-tugas dari Pak Jokowi sampai akhir masa pemerintahannya, malah kalau Bapak masuk di situ tidak mengenakan bagi Pak Jokowi di mata publik," tuturnya.
Namun, Husain meminta Tjahjo untuk memahami alasan penolakan JK masuk dalam timses Jokowi nanti.
"Oleh karena itu ini yang harus dipahami oleh Pak Tjahjo dalam konteks itu, dan Pak JK 'kan negarawan, jadi saya kira antara Bapak dan Jokowi pasti ingin melihat pemerintahan ini sukses," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Firli Bahuri dari Ketua KPK
Keppres itu diteken Jokowi pada Kamis, 28 Desember 2023 dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaGanjar: Sebagian Besar Pendukung Jokowi di Luar Negeri Pindah ke Saya
Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kukuhkan Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso Kembali Jadi Ketua
Pengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Janjikan Tunjangan Kinerja Petugas KPU Selesai Januari: Urusan Sensitif Jangan Ganggu Pemilu
Jokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaGanjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaGanjar: Saya Tebak Pak Jokowi Pasti Pilih Nomor 2
Ganjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaJokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya