Wamenag Soroti Masih Ada Upaya Membenturkan Agama dengan Pancasila
Merdeka.com - Narasi membenturkan agama dengan Pancasila masih saja bergulir hingga kini. Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi mengakui tantangan paling nyata bangsa Indonesia adalah merumuskan keberagamaan dengan bingkai Pancasila.
"Tantangan paling nyata bangsa kita saat ini adalah bagaimana merumuskan dan sekaligus dan meneguhkan arah keberagamaan dengan tetap menjadikan Pancasila sebagai bingkainya. Bangsa ini telah mewariskan banyak nilai-nilai harmoni dan modernitas," ucap Zainut dalam sambutan di acara Bimbingan Teknis Penceramah Bersertifikat, Jumat (18/9).
Perkembangan zaman yang begitu pesat, menurut Wamenag telah melahirkan ragam budaya baru yang mengutamakan kecepatan, serta kemudahan manusia. Dalam satu sisi hal ini disambut positif, namun di sisi lain menurut Zainut dapat menjadi negatif lantara menjadi arena tumbuh kembang paham baru yang bertentangan dengan nilai Pancasila.
"Di sisi lain tak dapat dipungkiri akan ada banjir budaya baru yang dalam beberapa sisi bertentangan dengan nilai-nilai keberagamaan bangsa kita," katanya.
Kendati begitu banyak tantangan, kata Wamenag para penceramah akan siap menghadapi itu. Demi merawat keberagamaan yang baik di Nusantara.
"Saya melihat ada banyak sosok-sosok penceramah, tokoh agama yang telah eksis mengedukasi masyarakat dengan bahasa agama yang ringan dan mudah dipahami," ucapnya.
Hal itu termasuk bukti akan kekayaan bangsa Indonesia dengan sosok yang moderat dalam beragama.
Zainut sebelumnya membuka acara Bimbingan Teknis Penceramah Bersertifikat. Dia menyebut bahwa program ini demi tujuan kebaikan, yakni mengembangkan kompetensi para penceramah agama.
"Penceramah agama bersertifikat kegiatan ini bertujuan mengembangkan kompetensi para penceramah agama sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman dan sekaligus meneguhkan perannya di tengah-tengah modernitas," ujar dia.
Menurut Zainut, di era modernitas, agama dituntut untuk menjawab perkembangan itu dengan pemahaman moderat.
Dari kegiatan tersebut, ia berharap agar para penceramah bisa bertambah wawasan serta kompetensi ilmunya. Di samping juga memiliki integritas kebangsaan yang tinggi guna mendengungkan beragama yang moderat di Tanah Air.
"Kita berharap langkah pembinaan semakin menjawab apa yang dibutuhkan umat, bangsa dan negara," harapnya.
Di akhir, dia meminta agar bangsa Indonesia tetap kokoh menghadapi berbagai tantangan zaman.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaSifat tenggang rasa adalah modal sosial yang telah diwariskan sejak nenek moyang bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaAri lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Selatan mengusulkan 6.426 narapidana menerima remisi atau pengurangan masa pidana saat momen Hari Kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya