Viral Banner Foto Dandim Sukoharjo Bareng Prabowo-Gibran, Begini Faktanya
Viral di media sosial banner foto Dandim 0726 Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran.
Viral di media sosial banner foto Dandim 0726 Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran.
Beredar di media sosial banner foto Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi bersama dengan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Banner itu disebut terpampang di wilayah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah. Foto itu diunggah akun X @mulanbilqis.
Akun tersebut mempertanyakan banner foto Dandim 0726 Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran. Dia menduga ada ketidaknetralan yang dilakukan prajurit TNI.
"Ini pelanggaran bukan? Ini termasuk kecurangan bukan? Atau bahkan mungkin dibuat dengan sengaja untuk mengintimidasi masyarakat?” tanya akun tersebut.
Kapendam IV/ Diponegoro Kolonel Richard Horison merespons viralnya banner tersebut. Dia membenarkan adanya banner foto Dandim 0726 Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran.
Richard mengatakan, masyarakat Sukoharjo sudah melaporkan adanya banner itu ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) pada Selasa (9/1) kemarin sekira 09.00 WIB.
merdeka.com
Richard pun menjelaskan dari hasil koordinasi dengan Ketua Bawaslu Sukoharjo Rochmad Basuki bahwa ada tiga benner yang terpasang di pematang sawah.
Seluruh banner itu telah dicopot petugas Bawaslu.
"Setelah mendapat laporan tersebut, hari itu juga langsung memerintahkan bawahannya untuk melakukan penyisiran dan mengamankan tiga buah Baliho di area persawahan di wilayah Kecamatan Bendosari dan Sukoharjo Kota," ujarnya.
Pengakuan Dandim 0726 Sukoharjo
Richard menjelaskan, dari hasil klarifikasi kepada Bawaslu, Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi mengaku tak mengetahui banner tersebut.
"Intinya Dandim 0726/Sukoharjo tidak pernah memerintahkan kepada siapapun untuk membuat/memasang baliho dimaksud. Serta menegaskan bahwa dirinya beserta anggota jajarannya masih tetap memegang teguh netralitas TNI," kata dia.
"Pencatutan foto Letkol Czi Slamet Riyadi yang disandingkan dengan salah satu capres dan cawapres yang terpampang di baliho/APK merupakan hoaks dan propaganda negatif,” tambahnya.
Menurutnya, pencatutan foto itu diduga sengaja dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tujuannya untuk menggiring opini masyarakat agar meragukan netralitas TNI, memecah belah persatuan dan kesatuan anak bangsa.
merdeka.com
Dengan adanya kabar ini, kata Richard, Kodam IV/Diponegoro menyerahkan kepada pihak Bawaslu Sukoharjo. Apakah terkait dengan adanya pelanggaran atau benner itu hanyalah hoaks propaganda.
Dandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaDi poster itu terpampang wajah Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai wakilnya.
Baca SelengkapnyaLetkol Slamet menegaskan bahwa banner itu merupakan fitnah dan hanya kabar hoaks.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita merekam penampakan mobil secara paralel di sepanjang jalan gang itu. Hingga ia menemukan sebuah banner dengan isi yang amat menohok.
Baca SelengkapnyaViral aturan orang dengan pakaian atau baju partai politik dilarang menggunakan Transjakarta.
Baca Selengkapnya"Saya kira yang nakal-nakal gitu selalu ada. Enggak ada masalah kita," kata Budiman Sudjatmiko
Baca SelengkapnyaSpanduk itu bertuliskan ‘Selamat datang Bapak Jokowi. Kami sudah pintar. Kami pilih Ganjar!’.
Baca SelengkapnyaViral suara diduga Dandim, Bupati, Kapolres sampai Kajari Batubara yang mendukung Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMuncul Spanduk Dandim Sukoharjo Dukung Prabowo-Gibran, Ini Kata Pangdam Diponegoro
Baca Selengkapnya