VIDEO: MARAH BESAR! Jenderal TNI Hukum Prajurit Terlibat Aniaya Warga di Papua

Penanganan persoalan di Papua tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab TNI, melainkan memerlukan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga lainnya.

Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku

Pangdam mengatakan kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi di tengah upaya menyelesaikan konflik di Papua.

Profil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.

Pihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.

Kristomei menjelaskan kejadian bermula saat anggota TNI mendapat kabar, anggota KKB akan melakukan pembakaran puskesmas

Buntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal

Penetapan tersangka sesuai hasil gelar perkara dari Pomdam III/Siliwangi.

Anggota KKB bernama Definus Kogoya itu sebelumnya disiksa prajurit TNI di Pos Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Penganiayaan dilakukan prajurit Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya yang bertugas di daerah Papua.

“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih

Penembakan terjadi di perairan Tanjung Jabung, Jambi, Sabtu (12/7). Semua nelayan berasal dari Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Di hadapan para Pamen dan Pati TNI/Polri, Gibran meminta masukan untuk mengatasi masalah berbelit urusan beras hingga pupuk

Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Bastille Day di Paris, Prancis pada Senin (14/7).

Kontingen Indonesia mendapat kehormatan sebagai barisan pembuka dalam parade Bastille Day 2025 di Prancis pada Senin (14/7).

Prajurit TNI-Polri ikut memeriahkan peringatan Bastille Day atau Hari Nasional Prancis di Paris, Senin (14/7).

Untuk pertama kalinya, kontingen TNI-Polri mendapatkan kehormatan membuka parade militer terbesar dunia Bastille Day di Paris, Prancis.

Seorang pria ditemukan tewas mengenaskan di kawasan perkantoran Indika di Jalan Sisingamangaraja Bintaro Jaya Sektor 7, Pondok Jaya, Kota Tangerang Selatan.

Seorang pria berinisial S (57) tega menghabisi nyawa ayahnya sendiri menggunakan cobek.

Pelaku emosi setelah sang istri mengatakan barang yang dipesan secara online palsu.

Kementerian PPPA mendesak Polri agar segera menangkap orangtua korban yang diduga menjadi pelaku penelantaran M.

Dia tega melempar ibu kandungnya, Marsinah (60) dengan pot tanaman karena hal sepele.

Korban MA (4) ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di dalam rumah kontrakan.