Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong, Efikasi 78 Persen

Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong, Efikasi 78 Persen 6 jenis vaksin Covid-19. ©2020 Merdeka.com/freepik

Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 Sinopharm pada 29 April 2021. Vaksin ini nantinya digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong.

"Nah dalam kesempatan ini bertambah satu lagi jenis vaksin yang saya kira nanti akan digunakan sebagai vaksinasi gotong royong," kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BPOM RI, Jumat (30/4).

Penny menyebut, vaksin Covid-19 Sinopharm akan diberikan kepada orang dewasa di atas 18 tahun. Rentang pemberian vaksin Sinopharm sekitar 21 sampai 28 hari dari dosis pertama hingga kedua.

"Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi yang memberikan kekebalan untuk melawan virus SARS-CoV-2 dan mencegah Covid-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun," ujarnya.

Sebelumnya, Penny menjelaskan, pengembangan vaksin Covid-19 Sinopharm menggunakan platform inactivated atau virus yang dimatikan. Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma dengan nama vaksin Sinopharm.

Dia memastikan, pemberian EUA vaksin Covid-19 Sinopharm telah melalui tahapan evaluasi mendalam terhadap data-data uji praklinik hingga uji klinik fase 3. Evaluasi yang dilakukan BPOM melibatkan Komnas Penilai vaksin Covid-19, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para klinisi terkait lainnya.

"Berdasarkan hasil evaluasi secara keseluruhan terhadap data-data yang kami terima baik data mutu, produksi atau studi praklinik dan klinik dapat disimpulkan bahwa pemberian vaksin Sinopharm dua dosis dengan selang pemberian 21 sampai 28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik dan efikasi serta respons untuk meningkatkan imun yang baik," jelasnya.

Penny mengatakan, uji klinik fase 3 vaksin Covid-19 Sinopharm dilakukan di Uni Emirat Arab (UEA) dan sejumlah negara lainnya. Uji klinik tersebut melibatkan subjek penelitian sebanyak 42.000 orang.

Data uji klinik fase 3 menunjukkan, efikasi vaksin Covid-19 Sinopharm sebesar 78 persen. Sementara persentase antobodi yang terbentuk pada relawan setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua berbeda-beda.

"Pengukuran imunogenisitas setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua atau zero positive rate persentase subjek, persentase relawan yang terbentuk antibodinya pada saat uji klinik, netralisasinya adalah 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?
Risiko Penyakit menurut Golongan Darah, Mana yang Lebih Rentan?

Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.

Baca Selengkapnya