Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai Jatuh dari Pohon Mangga, Wajah Remaja di Sultra Awet Muda

Usai Jatuh dari Pohon Mangga, Wajah Remaja di Sultra Awet Muda Adi Ardiansyah. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Delapan tahun lalu, bocah asal Desa Mataiwoi, Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Adi Ardiansyah tak pernah menyangka akan mengalami musibah yang akan memengaruhi masa depannya. Ketika itu, Adi berusia 8 tahun. Dia terjatuh dari atas pohon mangga, saat bermain bersama teman.

Saat terjatuh, bagian perut Adi lebih dulu membentur tanah. Sejak itu, Adi harus menahan sakit hingga hari ini. Perutnya semakin hari semakin membesar, dengan ukuran yang tidak normal. Perubahan ini, membuat bagian tubuh lainnya juga berubah bentuk termasuk pusar dan alat vitalnya.

Tidak hanya itu, Adi tidak mengalami perubahan wajah sejak delapan tahun lalu. Dia tetap berwajah seperti bocah pada umumnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Tinggi badannya pun masih seperti anak usia sekolah dasar, tak berubah seperti saat dia terjatuh dahulu. Pertama kali melihat wajah Adi Ardiansyah, banyak orang tak menyangka dia sudah berusia belasan tahun.

Kedua orang tuanya yang merupakan transmigran asal Jawa Barat, sudah menghabiskan jutaan rupiah untuk pengobatan anak kesayangan mereka. Barang-barang berharga seperti perhiasan, termasuk sepeda motor dan sapi sudah ludes terjual.

"Isi rumah juga sudah kami jual. Tapi, kasihan, belum ada perubahan berarti," ujar Surohim (33), ayah Adi Ardiansyah, Rabu (3/4) saat ditemui di rumahnya.

Surohim mengungkapkan, belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Konawe sejak anaknya mengidap penyakit misterius itu, dan mulai bolak-balik rumah sakit. Dia mengakui, harus pontang-panting mencari biaya sendiri agar anaknya bisa pulih kembali.

"Saya sudah tiga kali masuk rumah sakit. Berobat ke orang pintar juga sudah banyak kali," ujar Surohim.

Ibu Adi Ardiansyah, Rokayah (33) mengatakan dokter di Sulawesi Tenggara belum mampu mendiagnosis penyakit misterius yang diidap putranya. Dokter hanya menyarankan agar anaknya dibawa berobat ke Makassar, Sulawesi Selatan.

"Di sana katanya alatnya canggih. Tapi kami hanya bisa dengar-dengar saja saran dokter, sebab tak ada biaya," ujar Rokayah.

Perut Adi Ardiansyah, sempat bisa mengecil jika diberi obat yang harganya dirasakan mahal bagi kedua orang tua. Namun saat obat habis, perutnya kembali membesar sehingga menyebabkan putranya menjadi malu saat bermain bersama rekan-rekannya.

"Saya malu, main-main sama teman saya," ujar Adi Ardiansyah singkat saat diminta keluar rumah oleh orang tuanya.

Hingga saat ini, kedua orang tua Adi mengandalkan bantuan dari warga. Warga beberapa kali memberi bantuan berupa uang dari hasil patungan.

"Membantu kami membeli obat, tapi belum maksimal untuk menyembuhkan anak kami," ujar Surohim.

Dia mengungkapkan, bantuan juga didapat dari Kementerian Sosial sejak 2017. Selama dua tahun, kedua orang tua Adi dibantu Rp 500 ribu setiap tiga bulan. Hal ini disampaikan petugas PKH di Kecamatan Amonggedo, Yunita. Dia mengatakan, bantuan pada 2019 ditambah menjadi Rp 700 ribu.

"Kami dampingi mereka, memang keluarga ini termasuk keluarga tidak mampu," ujarnya.

Sejauh ini, Pemda Konawe belum mengetahui kabar remaja yang mengalami pembengkakan perut ini. Sehingga, belum ada bantuan langsung atau usaha Pemda membantu mengobati Adi dengan fasilitas kesehatan yang bisa membuatnya kembali seperti remaja normal lainnya.

Padahal, Adi Ardiansyah ingin sekali kembali bersekolah hingga ke perguruan tinggi. Namun, penyakit tersebut membuat dirinya hanya bisa mengecap pendidikan hingga kelas 3 Sekolah Dasar. Hal ini lantaran dia sering merasa kesakitan.

"Saya ingin sekolah, tapi malu karena sering dengar diledek perut saya besar. Kaki saya juga sering sakit," ujar Adi Ardiansyah.

Jika bersekolah, Adi harusnya sudah menginjak bangku kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, karena perutnya yang membesar membuatnya sakit-sakitan dan memutuskan berhenti sekolah.

"Kakinya sering sakit, kami kadang hanya bisa pijet-pijit kalau tak ada uang beli obat," ujar Rokayah.

Dokter Belum Mampu Diagnosa

Ketika terjatuh dari atas pohon, Adi langsung dilarikan ke rumah sakit. Kedua orang tuanya mengingat, Adi dibawa mobil ambulans dari Kabupaten Konawe menuju Kota Kendari pada malam hari.

"Kami mendengar dokter bilang ada indikasi ginjal, katanya juga jantung bocor," ujar Surohim.

Surohim juga memperlihatkan hasil X-ray RSUD Provinsi Sultra. Menurut dokter, ada penumpukan cairan di dalam perut Adi sehingga membuat perutnya di luar batas normal.

"Ada beberapa kali difoto perutnya. Tapi, dokter menyarankan ke Makassar agar bisa berobat," ujar Surohim.

Namun, dari hasil penelusuran di internet, gejala yang dialami Adi Ardiansyah mendekati penyakit asites. Asites merupakan kondisi terdapat cairan pada rongga perut, tepatnya antara dinding perut bagian dalam dengan organ dalam perut. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti penyakit liver, kanker, gagal ginjal atau gagal jantung.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arti Mata Kedutan Sebelah Kiri Atas, Petanda Baik atau Buruk?
Arti Mata Kedutan Sebelah Kiri Atas, Petanda Baik atau Buruk?

Menurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.

Baca Selengkapnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya

Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Cara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat

Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan
Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan

Mandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Kulit ABG di Jember Melepuh Sekujur Tubuh Usai Mandi di Sungai, Diduga Alami Toxic Epidemologi Ecosis
Cerita Pilu Kulit ABG di Jember Melepuh Sekujur Tubuh Usai Mandi di Sungai, Diduga Alami Toxic Epidemologi Ecosis

A mulai merasa kulitnya melepuh usai mandi di sungai di dekat rumahnya. Karena tak kunjung sembuh, A tersebut kini dirawat intensif di RSD dr Soebandi.

Baca Selengkapnya
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah
Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sakit Kepala Parah

Aneurisma otak adalah kondisi medis yang serius di mana terjadi pelebaran abnormal pada pembuluh darah di otak.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan
Ini Penyebab Seluruh Tubuh Sakit Saat Tidak Enak Badan

Badan pegal dan sakit yang muncul ini menandakan sejumlah kondisi yang sedang dialami tubuh.

Baca Selengkapnya
Sido Muncul 'Ciptakan' Senyum Sempurna Anak Indonesia Lewat Bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis
Sido Muncul 'Ciptakan' Senyum Sempurna Anak Indonesia Lewat Bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis

Di Indonesia terdapat setidaknya 9.000 sampai 10.000 bayi yang lahir dengan sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Indonesia.

Baca Selengkapnya