Top Up Rp200 Juta, Anggota MeMiles ini Mengaku Tidak Rugi Cuma Dapat Rp45 Juta
Merdeka.com - Tidak terima dengan macetnya investasi MeMiles yang dinyatakan ilegal oleh polisi, sejumlah member atau anggota MeMiles memutuskan untuk tetap menggunakan aplikasi tersebut. Mereka pun mengkonsolidasikan diri, untuk terus menuntut agar polisi segera membuka aplikasi yang dianggap menguntungkan tersebut.
Namun anehnya, meski disebut menguntungkan, tidak satu pun anggota yang berkumpul mengaku telah mendapatkan reward atau hadiah dari MeMiles selama kepesertaannya.
Berada di Best Hotel, Jalan Kedungsari, Surabaya, puluhan orang yang menamakan diri sebagai perwakilan member MeMiles Jawa Timur, berkumpul dan berikrar setia pada MeMiles. Mereka bahkan kompak memakai dress code baju berwarna putih, sebagai identifikasi member MeMiles.
Salah seorang perwakilan MeMiles, Putri Arista Mawardiani, warga Wiyung, Surabaya, memimpin upacara ikrar tersebut. Dalam ikrar itu, ada tiga poin yang diutarakan. Pertama, aplikasi MeMiles tetap dibutuhkan dan merasa disejahterakan oleh aplikasi tersebut. Kedua, member berharap agar aplikasi MeMiles bangkit kembali untuk Indonesia. Ketiga, para member MeMiles percaya bahwa aplikasi tersebut akan dapat mengubah (nasib) masyarakat Indonesia.
"Kami menginginkan MeMiles bangkit lagi, entah mau dalam keadaan apapun, entah manajemen seperti apa, pokoknya yang penting MeMiles bangkit lagi," katanya, Rabu (15/1).
Dia menambahkan, sebagai pebisnis dia merasa diuntungkan oleh MeMiles. Ia mengklaim, jika selama ini dirinya tidak berharap dari reward yang diberikan perusahaan. Namun ia sudah merasa diuntungkan dengan mendapatkan slot iklan yang diklaimnya lebih murah dari pada aplikasi lain yang serupa.
"Slot iklannya murah, kalau kita menjadi member aktif reward-nya bisa diberikan. Bukan hanya itu keuntungannya, tapi bisa juga dari vendor maupun UKM yang mereka tawarkan. Dan MeMiles bukan aplikasi investasi tapi aplikasi pasar," tandasnya.
Dikonfirmasi berapa lama ia telah ikut bergabung di MeMiles, Diani mengaku baru ikut selama 3 bulan. Selama itu pula, meski sudah melakukan top up senilai hampir Rp200 juta, ia hingga kini belum mendapatkan reward atau hadiah, sebagaimana dalam promo yang ada di MeMiles.
Lalu keuntungan apa yang didapat dari MeMiles, ia pun menegaskan, dari vendor barang yang dijualnya melalui slot iklan di MeMiles, ia sudah mendapatkan keuntungan setidaknya hingga Rp45 juta.
"Saya sudah 28 kali top up, untuk reward motor, tanah, HP, rumah, tanah," katanya.
Dikonfirmasi, perbandingan antara nilai top up hampir Rp200 juta yang tidak kembali dengan nilai penjualan vendor yang didapat baru sebesar Rp45 juta apakah tidak bisa disebut rugi, ia kembali menegaskan tidak rugi. Namun ia lebih suka menyebut uang yang tidak kembali itu sebagai bentuk risiko bisnis.
"Saya pikir saya tidak dirugikan. Karena saya pikir setiap bisnis ada risikonya. Harapan saya, dan member lainnya hanya ingin MeMiles bangkit lagi, gitu aja deh," ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Sebelumnya, dalam kasus ini polisi telah menangkap empat tersangka investasi ilegal MeMiles PT Kam and Kam. Keempatnya yakni Kamal Tarachan atau Sanjay sebagai direktur, Suhanda sebagai manajer, Martini Luisa (ML) atau Dokter Eva sebagai motivator atau pencari member dan Prima Hendika (PH) sebagai ahli IT.
Sementara itu modus perusahaan ilegal itu bergerak di bidang jasa pemasangan iklan dengan menggunakan sistem penjualan langsung melalui jaringan keanggotaan.
Dari modus ini, para tersangka dapat merekrut setidaknya 240 ribu anggota. Untuk memperlancar perekrutan, setiap anggota yang berhasil merekrut anggota baru mendapatkan komisi atau bonus dari perusahaan.
Dari pengungkapan kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp122 miliar lebih, 18 unit mobil, 2 sepeda motor, dan beberapa barang berharga lainnya. Selain itu, sederet nama artis yang terkait dengan MeMiles pun akan diperiksa oleh Kepolisian.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca SelengkapnyaTuris kebanyakan membayar pungutan menggunakan online ke aplikasi Love Bali.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaMereka menyukai aplikasi perbankan digital yang memiliki fitur lengkap serta bisa diakses kapan pun dan di mana pun
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaBukan main, total uang yang harus dikeluarkan untuk biaya parkirnya mencapai puluhan juta rupiah.
Baca SelengkapnyaSebelum bertani pepaya, ia telah berkali-kali gagal membangun usaha di bidang lain.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Mei 2024, Tokopedia menaikkan biaya layanan atau biaya admin yang dibebankan kepada pedagang sebagai mitra kerja.
Baca Selengkapnya