TNI Pastikan Tak Ada Penambahan Pasukan usai 2 Marinir di Nduga Gugur Diserang KST
Merdeka.com - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Teguh Muji Angkasa menegaskan tidak ada penambahan pasukan TNI di wilayah Kabupaten Nduga usai penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pada akhir pekan lalu. Teguh mengtakan, personel di Nduga sudah cukup.
"Kita tidak ada penambahan personel di daerah tersebut karena di situ sudah ada personel baik itu dari Kodim maupun Satgas Batalion Penugasan," kata Mayjen Teguh kepada awak media di Timika, Selasa (29/3).
Teguh mengatakan bahwa saat ini situasi di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga sudah berangsur-angsur pulih. "Kondisi di sana sudah kondusif dan sudah terkendali," ujar dia.
Lapor Polisi
Teguh menyebut penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga, pada Sabtu (26/3) hingga menyebabkan dua prajurit TNI AL meninggal dunia merupakan perbuatan kriminal sehingga harus dilakukan penegakan hukum terhadap para pelakunya. Atas kejadian itu, pihak TNI sudah membuat laporan polisi.
"Sesuai aturan yang berlaku saat ini, perbuatan mereka itu merupakan tindakan kriminal bersenjata, dan kami sudah membuat laporan polisi agar nanti ditindaklanjuti proses hukumnya. Para pelaku harus ditangkap dan diproses hukum," ujar dia.
Hingga kini pihak TNI masih terus melakukan penyelidikan secara mendalam soal senjata yang digunakan KST saat menyerang Pos Satgas Mupe Marinir-3 di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
"Masih dilakukan pendalaman untuk mengetahui secara detail apa yang sesungguhnya terjadi di sana saat itu," ujar dia.
Kronologi Penyerangan KST
Insiden penyerangan Pos Quary Bawah, Distrik Kenyam, Nduga yang terjadi pada Sabtu (26/3) menewaskan dua prajurit TNI AL yakni Letnan Dua Marinir Muhammad Iqbal selaku Komandan Peleton (Danton) dan anak buahnya yaitu Pratu Marinir Wilson Anderson Here. Kedua prajurit TNI AL yang gugur itu menerima kenaikan pangkat anumerta satu tingkat.
Dengan demikian, pangkat dua prajurit yang gugur itu jadi Letnan Satu Marinir Anumerta Muhammad Iqbal dan Praka Anumerta Wilson Anderson Here. Dua prajurit itu gugur saat bertugas di Satuan Tugas Muara dan Pesisir (Satgas Mupe) Yonif 3 Korps Marinir TNI AL yang beranggotakan total 35 orang.
Puluhan prajurit itu diserang oleh KST pimpinan Egianus Kogoya. KST melontarkan granat dari dua arah, yaitu dari belakang pasar dan arah Sungai Alguru sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Demikian dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaAkibat serangan KKB itu, anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL gugur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca Selengkapnya