TNI diminta gelar operasi militer bebaskan 14 WNI di Filipina
Merdeka.com - Langkah Pemerintah RI dinilai lamban dalam penanganan kasus penyanderaan 14 WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Peneliti LIPI, Hermawan Sulistyo menyarankan TNI untuk melakukan sebuah operasi militer segera.
"Kelamaan, ini sudah dua minggu lebih. Sudah melewati deadlinenya Abu Sayyaf. Kita kan punya pasukan yang hebat-hebat, masuk saja," kata Hermawan Sulistyo di sela diskusi publik Quo Vadis RUU Keamanan Nasional di Universitas Brawijaya Malang, Senin (18/4) kemarin.
Alasan diplomasi yang digunakan pemerintah tidak sepenuhnya bisa diterima. Karena dalam beberapa kasus serupa pernah dialami oleh pemerintahan sebelumnya.
"Kita pernah ada pembajakan di Thailand, Woyla, bisa diserbu ke sana kok, kita pernah punya kasus di tempat-tempat lain. Ada pembajakan kapal di Somalia, bisa kita kirim pembebasan di sana. Hasilnya juga bagus," katanya.
TNI memiliki kemampuan komando dan kemampuan pasukan elite untuk menyelesaikan kasus ini. Harus ada risiko yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia.
"Kalau perlu perang dengan Filipina, ini integritas. Negara-negara kecil seperti Swedia dan Yunani, pengalaman di kasus bom Bali punya sikap tegas. Konstitusi mereka mengatur kalau ada satu saja warga negaranya yang diperlakukan seperti ini bisa diajak perang," urainya.
Kalau itu benar dilakukan oleh pemerintah, menurutnya sebagai pembelaan sebagaimana diamanahkan dalam UU Dasar 1945. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya.
"Ini sepuluh orang, sudah dua minggu. Tidak ngerti saya, kenapa lambat sekali keputusannya," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.
Baca SelengkapnyaJelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaAda satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaksanaan akan digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaBerikut enam syarat pemilih dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Undang-Undang berlaku.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaTNI telah memperbaiki total sebanyak 44 rumah yang terkena dampak ledakan Gudang Amunisi Daerah Desa Ciangsana, Bogor.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan polusi udara terparah di dunia.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca Selengkapnya