Tim Kepresidenan luncurkan buku ulas cita-cita Jokowi bangun negeri
Merdeka.com - Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), tim kepresidenan meluncurkan buku berjudul 'Akselerasi Mewujudkan Indonesia Sentris'. Buku itu mengulas cita-cita dan langkah pemerintah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat.
Peluncuran buku berlangsung di Gedung III Aula Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jumat (21/10). Acara ini dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, KSP Eko Sulistyo, Peneliti LIPI Jakarta Syamsul Haris, dan rektor Universitas Paramadina Jakarta, Firmanzah.
Dalam buku 'Akselerasi Mewujudkan Indonesia Sentris', para penulis menjelaskan banyak tantangan dan hambatan dihadapi pemerintahan Jokowi-JK selama dua tahun menjalankan roda pemerintahan. Mulai dari masalah ekonomi, pembangunan infrastruktur, kesehatan, pangan, reformasi birokrasi dan perundangan, investasi hingga membangun kekompakan di internal pemerintah.
Meski tantangan menerpa dari berbagai arah, Jokowi diibaratkan sebagai pendekar sakti. Dia mampu menaklukkan tantangan di tengah tekanan politik partai pendukung. "Seperti pernah ditulis dalam liputan The Economist, Presiden Jokowi harus 'berjuang sendirian' ibarat 'Lone Figther' untuk menjalankan visi-misi Trisakti pemerintahannya. Begitu memasuki Istana, Jokowi seperti pendekar sakti yang sendirian menghadapi berbagai tekanan politik partai pendukungya, yang memaksa komitmennya akan kabinet profesional dikompromikan dengan kepentingan partai pendukung," jelas Teten.
Salah satu langkah konkret Jokowi mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat, yakni mengeluarkan kebijakan politik anggaran. Jokowi mengubah ekonomi berbasis konsumsi menjadi produksi, dengan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga tepat sasaran.
Kemudian, subsidi BBM lebih dari Rp 200 triliun dialihkan untuk belanja daerah tertinggal dan pembangunan desa, pembangunan jalan, tol laut dan jaringan kereta api baru di luar Jawa. Selai itu, subsidi juga untuk pertanian sehingga swasembada pangan, program kemaritiman, sosial dan Kartu Keluarga Sejahtera, serta kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat. "Jokowi juga mengalihkan subsidi ke pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, waduk baru dan irigasi untuk 1 juta hektar."
Hal lain dilakukan Jokowi dalam dua tahun kepemimpinannya, lanjut Teten, adalah memperkenalkan pembangunan berwawasan 'Indonesia-Sentris' untuk mendorong pembangunan lebih merata di luar Pulau Jawa. Dengan pendekatan Indonesia-Sentris, Jokowi memulai revolusi membenahi warisan praktik pembangunan yang selama ini menempatkan 'daerah' sekedar bingkai kekuasaan yang sentralistik.
"Presiden Jokowi serius membangun Indonesia dari pinggiran, dari pulau-pulau terluar, dari daerah perbatasan dan dari kawasan Indonesia Timur, terutama Papua yang boleh dikatakan masih sebatas menikmati 'Indonesia' dalam makna kesatuan teritorial (NKRI) belaka, tapi belum menikmati dalam makna keadilan dan kesejahteraan," ungkapnya.
Sementara, Budi Karya Sumadi mengatakan, buku ini secara gamblang menggambarkan langkah Jokowi membawa perubahan di Tanah Air. Menurut dia, Jokowi sudah memberikan solusi atas persoalan negeri ibu Pertiwi. "Jokowi sudah melakukan sesuatu pencapaian yang sangat baik," ujar dia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menjelaskan aturan presiden dan wakil presiden punya hak untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnya