Tidak Terima Dipukul, Wadir Pascasarjana UINSA Laporkan Rekannya ke Polisi
Merdeka.com - Tidak terima dipukuli, seorang Wakil Direktur (Wadir) Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, melaporkan rekan sesama profesinya ke polisi. Terlapor tidak lain juga merupakan pejabat di UINSA.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, perkara penganiayaan terhadap Ahmad Nur Fuad tersebut diduga berawal dari ketersingungan terlapor S, yang menjabat sebagai Kaprodi Studi Islam S2 UINSA.
Terlapor marah lantaran diduga Wadir menerima konsultasi dari mahasiswa program studi magister studi Islam, terkait rencana kegiatan untuk peningkatan kompetensi mahasiswa yang menerima beasiswa dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Ahmad Riyadh, pengacara Ahmad Nur Fuad membenarkan terkait dengan peristiwa itu. Ia menyatakan, kasus tersebut sudah ditangani Kepolisian. Bahkan Kamis besok, rencananya kliennya akan dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
"Kami minta pertanggungjawaban secara pidana kepada terlapor. Sebab kejadian (pemukulan) ini di area akademik, dan bisa merusak citra akademik itu sendiri," kata Ahmad Riyadh kepada wartawan, Rabu (12/8).
Riyadh menambahkan, pihaknya bersama klien akan memenuhi panggilan dari penyelidik Polrestabes Surabaya. Sesuai agenda, kliennya dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi korban.
"Besok Kamis (hari ini) jam 9 pagi dipanggil dan diperiksa sebagai saksi korban. Intinya minta pertanggungjawaban secara pidana. Ibaratnya kalau guru kencing berdiri, muridnya kencing berlari," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar mengaku laporan tersebut akan ditindaklanjuti. Meski belum mengetahui secara pasti, pihaknya menjelaskan tahapan setelah pelaporan akan dibarengi dengan proses lidik (penyelidikan) yang dilakukan penyelidik.
"Setelah pelaporan, selanjutnya akan dilakukan proses lidik. Dalam proses ini, pihak pelapor dan terlapor akan dipanggil untuk dikonfirmasi terkait laporan itu," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaYoga menerangkan, pihak yayasan sangat prihatin dengan terjadinya kasus ini karena Pancasila termasuk universitas yang unggul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaPolisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.
Baca SelengkapnyaAde Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaPelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca Selengkapnya