Tidak semua jurnalis Hong Kong ‘diusir’ dari APEC
Merdeka.com - Sembilan jurnalis dari beberapa media di Hong Kong diusir dari arena KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali, kemarin. Namun tidak semua jurnalis dari wilayah administratif khusus RRC itu dinonaktifkan kartu ID/aksesnya.
"Dari data kita jurnalis dari Hong Kong yang terdaftar 30 orang, yang dinonaktifkan sembilan. Lihat saja di sini masih banyak yang dari Hong Kong," kata penanggung jawab Media Center KTT APEC 2013 yang juga Juru Bica Kominfo, Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, di Media Center KTT APEC, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (7/10).
Gatot mengatakan, penonaktifan itu atas dasar alasan keamanan. Dia juga tidak khawatir jika dianggap telah mengekang kebebasan pers. "Tidak, tidak, ini kan diambil atas dasar aspek keamanan," ujar Gatot.
Dia juga menyadari penonaktifan kartu ID/akses sembilan jurnalis Hong Kong berpotensi membuat heboh pemberitaan APEC. Terlebih semacam organisasi persatuan wartawan di Hong Kong juga sudah menyebar siaran pers atas insiden pengusiran tersebut.
"Intinya kita melakukan cara-cara yang soft," ujar dia.
Gatot bercerita, pihaknya juga tetap mengizinkan jurnalis yang dinonaktifkan untuk masuk ke Media Center dan mengambil peralatan mereka. Dia juga sudah berkoordinasi dengan perwakilan Hong Kong soal insiden yang mengakibatkan penonaktifan tersebut.
"Mereka bilang menyayangkan insiden tersebut," kata Gatot.
Seperti diberitakan, sembilan jurnalis dari beberapa media di Hongkong diusir dari arena KTT APEC 2013 di Nusa Dua, Bali karena tindakan mereka dianggap melanggar pengamanan terhadap Presiden Filipina, Benigno Aquino.
Seperti cuplikan di Now TV, salah satu media yang jurnalisnya diusir, menunjukkan pewarta berteriak kepada Aquino: "Jadi Anda mengabaikan warga Hong Kong ya?" dan "Apakah Anda sudah bertemu CY Leung." Saat bertanya, para jurnalis mencoba menyodorkan mikrofonnya menembus rombongan Aquino.
Pertanyaan jurnalis itu berkaitan dengan penyergapan sandera di Filipina yang menewaskan delapan warga Hong Kong. Para reporter itu juga ingin tahu apakah Aquino bertemu dengan pemimpin Hong Kong, Leung Chun-ying di Bali untuk meminta maaf terhadap keluarga sandera yang menjadi korban.
Mendengar pertanyaan itu, Aquino tidak menjawab. Sontak saja, petugas keamanan APEC langsung menegur para wartawan dengan tuduhan telah "menyergap salah satu pengunjung."
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaBerikut pengertian APEC lengkap dengan tujuan dan peranannya bagi Indonesia beserta kawasan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies mengaku akan mengubah fokus kesehatan dari kuratif menjadi promotif, preventif dan kuratif.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKaesang sempat menyinggung pihak yang meremehkan kemampuan Gibran untuk ikut debat.
Baca SelengkapnyaDebat merupakan salah satu bentuk diskusi yang membutuhkan keterampilan berbicara dan pengetahuan.
Baca Selengkapnya