Tes kesehatan, banyak sopir bus di Surabaya mengidap kencing manis

Merdeka.com - Awak sopir bus di Terminal Purabaya Surabaya, di Kabupaten Sidoarjo yang mengikuti tes kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), rata-rata terkena kencing manis, Kamis (24/3).

"Rata-rata kencing manis dan diabet. Itu karena faktor usia dan pola kurang makan," kata Kepala Seksi Pencegahan, Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3PMK) Gito Hartono, Kamis (24/3).

Selain itu, penyakit yang lebih banyak dialami seorang sopir bus itu juga pusing, kurang darah, dan kurang minum air. Sebab, mereka lebih banyak duduk di balik kemudi.

Kemudian juga kurang tidur, sehingga jadi kurang darah dan pusing, kurang istirahat. Maka yang dilakukan Dinkes Pemprov Jatim dengan memberikan obat anti biotik untuk disimpan dan diminum.

"Kalau memang kondisi tidak memungkinkan, sopir lebih baik istirahat dan minum vitamin. Untuk menjaga stamina saat mengemudi, karena itu sangat penting saat mengemudi," terang dia.

Gatot menjelaskan, tes kesehatan yang dilakukan itu juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim.

Sebab, jika kerja sama dengan Dishub Jatim dan Ditlantas Polda Jatim, jika ada sopir bus yang memang kondisinya tidak memungkinkan. Maka yang berhak untuk menindak dan memperingatkan sopir bus.

Sopir bus itu jalani tes kesehatan mulai dari tes urine, tiup gas, dan tensi darah. "Tes kesehatan ini akan dilakukan secara mendadak. Karena, ini juga menjadi kebaikan sopir sendiri," ujar dia.